Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Pilah-pilih Senjata yang Mau Dikirim ke Ukraina

Reporter

image-gnews
Anggota Unit Penghancur Ranjau Khusus Layanan Darurat Ukraina di wilayah Kyiv mengangkut artileri yang diluncurkan oleh pasukan Rusia selama invasi ke Ukraina dekat Borodianka, Ukraina, 17 Mei 2022. Rudal, dan ranjau yang mereka temukan diletakkan jauh di dalam tanah sebelum dihancurkan. REUTERS/Carlos Barria
Anggota Unit Penghancur Ranjau Khusus Layanan Darurat Ukraina di wilayah Kyiv mengangkut artileri yang diluncurkan oleh pasukan Rusia selama invasi ke Ukraina dekat Borodianka, Ukraina, 17 Mei 2022. Rudal, dan ranjau yang mereka temukan diletakkan jauh di dalam tanah sebelum dihancurkan. REUTERS/Carlos Barria
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Media asal Amerika Serikat Politico, pada Rabu, 18 Mei 2022, mewartakan sejumlah pejabat di Ukraina mulai frustrasi karena Amerika Serikat dianggap gagal mensuplai ke Kiev sistem peluncur roket jarak jauh buatan Amerika. 

 
Politico menulis kabar ini berdasarkan sumber resmi, yang tidak di publilasi namun sangat faham dengan permasalahan ini. Dalam pemberitaan itu ditulis, Kiev sejak berbulan-bulan lalu telah meminta agar Multiple Launch Rocket System (MLRS) buatan Amerika Serikat dikirim, namun Gedung Putih tampaknya masih ragu untuk mengirimkannya karena khawatir itu bisa disalah tafsirkan oleh Kremlin sebagai eskalasi lebih lanjut.  
 
 
Presiden AS Joe Biden mengumumkan tambahan 800 juta dollar AS dalam bantuan militer ke Ukraina, memperluas bantuan untuk memasukkan artileri berat menjelang serangan Rusia yang lebih luas. Sejauh ini, empat penerbangan senjata telah dikirim oleh Amerika Serikat sebagai bagian dari paket baru. Foto : Twitter
 
Seorang staf di Kongres Amerika yang faham dengan permasalahan ini, mengatakan pada Politico bahwa momentum untuk membicarakan hal ini tampaknya sudah mulai dingin. Hasilnya, Kiev mulai semakin frustrasi. 
 
 
Sedangkan sumber di kepresidenan Amerika Serikat mengatakan pada Politico hal yang sebaliknya. Sumber itu menyebut kalau Washington dan Kiev aktif berdialog soal MLRS. Hanya saja, memang tidak semua senjata yang diminta Ukraina bisa dikirim dengan cepat. 
 
 
Sumber yang tidak dapat dipublikasi identitasnya itu menjelaskan Gedung Putih harus membuat sejumlah keputusan untuk dapat memberikan sistem senjata yang bisa membawa keuntungan lebih besar. Dengan pemikiran seperti ini, pemerintahan Biden dilaporkan harus membuat keputusan yang lebih efektif dan efisien untuk mengirimkan 90 M777, dibanding MLRS terkait jumlah uang yang dialokasikan. 
 
 
Politico juga menuliskan Washington telah berhenti memberikan pada Kiev sistem artileri jarak jauh dan kekuatan destruktif yang lebih besar, yang memungkinkan militer Ukraina menghantam targetnya di wilayah Rusia. Menurut artikel di Politico, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memasukkan dalam daftar senjata-senjata yang paling dibutuhkan negaranya, di antaranya M142 HIMARS dan sistem peluncur roket M270 MLRS. 
 
 
 
 
Sumber : RT.com
 
 
 

Baca juga: Rayakan Ulang Tahun, IU Sebarkan Kehangatan Lewat Donasi Rp 2,4 Miliar

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 jam lalu

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan melewati barisan tiang menuju Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 13 Januari 2023. T.J. Kirkpatrick/Pool melalui REUTERS
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.


AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

6 jam lalu

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

9 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

11 jam lalu

Petugas penegak hukum memasuki perkemahan protes pro-Palestina di Universitas California Los Angeles (UCLA), ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 2 Mei 2024. REUTERS/David  Swanson
Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

11 jam lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

13 jam lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza


Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

14 jam lalu

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya


Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

14 jam lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)


Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

15 jam lalu

Direktur CIA William Burns berbicara selama sidang Komite Intelijen DPR AS tentang ancaman di seluruh dunia, di Washington, D.C., AS, 15 April 2021. [Tasos Katopodis/Pool via REUTERS]
Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.


Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

15 jam lalu

Sekelompok pengunjuk rasa memegang bendera kuning bertuliskan Khalistan, serta spanduk bergambar pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh, saat melakukan protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengemukakan kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam aksi tersebut. pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia, di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.