Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dituding Akan Gulingkan Erdogan, Aktivis Turki Divonis Penjara Seumur Hidup

Reporter

image-gnews
Pengusaha Turki Osman Kavala.[Hurriyet Daily News]
Pengusaha Turki Osman Kavala.[Hurriyet Daily News]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Aktivis sekaligus filantropis Turki Osman Kavala dipenjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat pada Senin. Seperti dilansir Reuters, vonis ini dijatuhkan setelah pengadilan menyatakan pria berusia 64 tahun itu bersalah karena mencoba menggulingkan pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Kavala telah dipenjara selama 4,5 tahun dan membantah tuduhan bahwa ia mendanai protes Gezi, yang dimulai sebagai demonstrasi kecil di taman Istanbul pada 2013 dan berkembang menjadi kerusuhan anti-pemerintah dalam skala nasional.

Pengadilan juga menghukum tujuh orang lainnya masing-masing 18 tahun penjara karena membantu upaya menggulingkan pemerintah dan memerintahkan penangkapan mereka. Namun, pengadilan memutuskan membebaskan Kavala dari tuduhan spionase karena kurangnya bukti.

Ruang sidang dipenuhi lebih dari 200 orang, termasuk anggota oposisi, diplomat Barat, dan aktivis hak asasi manusia. Pendukung terdakwa berteriak kepada hakim saat putusan dibacakan. Banyak dari mereka menangis ketika tujuh terdakwa, termasuk arsitek berusia 71 tahun, Mucella Yapici, ditahan.

"Ini baru permulaan, perjuangan terus berlanjut," teriak massa.

Dalam kata-kata terakhirnya sebelum putusan, Kavala mengatakan permintaan jaksa untuk hukuman seumur hidup didasarkan pada "bukti yang bukan bukti" dan sama dengan "tindakan pembunuhan dengan menggunakan peradilan".

Kavala memainkan peran utama dalam mengembangkan masyarakat sipil Turki sebelum dia ditahan pada 2017. Dari sebuah penerbit yang bertujuan untuk mendorong perubahan sosial setelah kudeta Turki pada 1980 hingga meningkatkan budaya melalui organisasi Anadolu Kultur-nya.

Amerika Serikat mengatakan "sangat bermasalah dan kecewa" dengan vonis tersebut. Washington meminta Turki untuk membebaskan Kavala."Kami tetap sangat prihatin dengan berlanjutnya pelecehan yudisial terhadap masyarakat sipil, media, pemimpin politik dan bisnis di Turki," kata Departemen Luar Negeri dalam pernyataannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menanggapi hukuman Kavala dan tujuh terdakwa lainnya karena membantunya, Nils Muiznieks, direktur Amnesty International Eropa, mengatakan: "Hari ini, kami telah menyaksikan parodi keadilan dengan proporsi yang spektakuler. Putusan ini memberikan pukulan telak tidak hanya bagi Osman Kavala, rekan terdakwa dan keluarga mereka, tetapi untuk semua orang yang percaya pada keadilan dan aktivisme hak asasi manusia di Turki dan sekitarnya."

Erdogan menyamakan pengunjuk rasa Gezi dengan militan Kurdi dan mereka yang dituduh mendalangi kudeta yang gagal pada 2016. Dia menuduh Kavala berusaha menggulingkan pemerintah, dengan mengatakan sekutu Barat tidak akan melepaskan "bandit, pembunuh, dan teroris" di negara mereka.

Kavala dibebaskan pada 2020 dari tuduhan terkait dengan protes Gezi. Beberapa jam kemudian, pengadilan lain memerintahkan penangkapannya atas tuduhan mencoba menggulingkan tatanan konstitusional terkait dengan upaya kudeta.

Pembebasan Kavala bersama dengan delapan orang lainnya dalam persidangan Gezi di Turki dibatalkan tahun lalu dan kasus itu digabungkan dengan dakwaan lain terhadapnya.

Baca juga: Presiden Erdogan Mau Rombak Lagi Konstitusi Turki

SUMBER: REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erdogan Mencap Netanyahu Sebagai Penjagal Gaza

1 hari lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Erdogan Mencap Netanyahu Sebagai Penjagal Gaza

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mencap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai "tukang jagal Gaza"


Erdogan kepada Sekjen PBB: Israel Harus Diadili untuk Kejahatan Perang di Gaza

1 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan kepada Sekjen PBB: Israel Harus Diadili untuk Kejahatan Perang di Gaza

Erdogan mengatakan kepada Guterres bahwa Israel harus bertanggung jawab di pengadilan internasional untuk yang disebutnya kejahatan perang di Gaza.


Legislator AS Gelar Mogok Makan di Gedung Putih, Desak Gencatan Senjata Permanen di Gaza

2 hari lalu

Rintik hujan saat Badai Ida menerjang Gedung Putih di Washington, AS, 1 September 2021. Diketahui, Korban jiwa akibat badai Ida, di empat negara bagian di timur laut Amerika Serikat bertambah menjadi 44 orang.  REUTERS/Tom Brenner
Legislator AS Gelar Mogok Makan di Gedung Putih, Desak Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Sekelompok legislator AS, aktivis dan aktor melancarkan mogok makan selama lima hari di luar Gedung Putih menuntut gencatan senjata permanen di Gaza


Erdogan Ingin Turki dan Iran Bergandeng Tangan Lawan Kebrutalan Israel di Gaza

3 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berjabat tangan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi saat konferensi pers di Teheran, Iran 19 Juli 2022. REUTERS
Erdogan Ingin Turki dan Iran Bergandeng Tangan Lawan Kebrutalan Israel di Gaza

Erdogan mengatakan kepada Raisi bahwa dia ingin Turki dan Iran mengambil "sikap bersatu" melawan "kebrutalan" Israel terhadap warga Palestina.


Kelompok Muslim Thailand Klaim Bantu Pembebasan Sandera Hamas Asal Negaranya

3 hari lalu

Warga negara Thailand yang dibebaskan dari Jalur Gaza setelah disandera oleh orang-orang bersenjata dari kelompok militan Islam Palestina Hamas selama serangan mematikan 7 Oktober di Israel, berdiri bersama selama kunjungan Duta Besar Thailand di Israel Pannabha Chandraramya ke Pusat Medis Shamir (Assaf Harofeh  ), tempat mereka dirawat, di Be'er Ya'akov, Israel 26 November 2023. Kementerian Luar Negeri Thailand/Handout via REUTERS
Kelompok Muslim Thailand Klaim Bantu Pembebasan Sandera Hamas Asal Negaranya

Sebuah kelompok Muslim Thailand yang berbicara langsung dengan Hamas mengatakan upaya mereka adalah kunci pembebasan sandera asal Thailand.


Turki Berencana Evakuasi Sejumlah Anak Gaza yang Sakit dan Terluka

6 hari lalu

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca berjalan saat staf medis membawa pasien kanker Palestina yang dievakuasi dari Gaza ke Mesir dan dibawa ke Turki dengan pesawat, di Bandara Esenboga di Ankara, Turki 16 November 2023. REUTERS/Cagla Gurdogan
Turki Berencana Evakuasi Sejumlah Anak Gaza yang Sakit dan Terluka

Turki sejauh ini telah membawa 150 orang, sebagian besar pasien kanker dan pendampingnya, dari Gaza untuk melanjutkan pengobatan.


Ancaman Penjara Seumur Hidup Mengintai Ketua KPK Firli Bahuri

7 hari lalu

Beredar foto Ketua KPK Firli Bahuri bertemu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Firli maupun Yasin Limpo belum merespons saat dikonfirmasi mengenai foto ini. Istimewa
Ancaman Penjara Seumur Hidup Mengintai Ketua KPK Firli Bahuri

Ketua KPK Firli Bahuri terancam hukuman penjara seumur hidup.


1.000 Kapal Aktivis Rusia hingga Spanyol Berlayar ke Gaza, Blokir Pelayaran Israel

8 hari lalu

Pengunjuk rasa memegang bendera Palestina, saat demonstrasi mendukung warga Palestina di Gaza, saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Roma, Italia, 28 Oktober 2023. REUTERS/Yara Nardi
1.000 Kapal Aktivis Rusia hingga Spanyol Berlayar ke Gaza, Blokir Pelayaran Israel

Sejumlah aktivis berlayar ke Israel untuk menutup jalur perairan di tengah perang dengan Hamas di Gaza.


Lebih dari 100 Pengungsi Gaza Dijadwalkan Tiba di Turki

10 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan didampingi Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengunjungi pasien kanker Palestina yang dievakuasi dari Gaza ke Mesir dan dibawa ke Turki dengan pesawat, di Rumah Sakit Kota Bilkent di Ankara, Turki, 16 November 2023. Presidential Press Office/Handout via REUTERS
Lebih dari 100 Pengungsi Gaza Dijadwalkan Tiba di Turki

Di antara para pengungsi Gaza itu, ada puluhan orang yang akan menerima perawatan medis di Turki.


Puan Pimpin Delegasi DPR MIKTA Bertemu Jokowi di Istana

10 hari lalu

Ketua DPR RI Puan Maharani bersama Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus (kanan), Sufmi Dasco Ahmad (kiri), dan Rachmat Gobel (kedua kanan) saat memberikan keterangan pers terkait Surat Presiden usulan Calon Panglima TNI di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2023. Dalam keterangannya, KSAD Jenderal Agus Subiyanto diusulkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai Calon Panglima TNI baru. TEMPO/M Taufan Rengganis
Puan Pimpin Delegasi DPR MIKTA Bertemu Jokowi di Istana

Ketua DPR Puan Maharani memimpin delegasi kelompok negara-negara menengah MIKTA untuk courtesy call dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka.