TEMPO.CO, Jakarta -Sebanyak tujuh dari 26 orang penumpang di kapal wisata Jepang yang tenggelam telah ditemukan. Tiga orang ditemukan pada Minggu siang dan empat orang di pagi hari. Namun tak jelas benar apakah para korban masih dalam keadaan hidup.
Dilansir dari Reuters, menurut seorang penjaga pantai, kondisi ketiga korban tak jelas benar. Adapun menurut stasiun TV NHK, para korban tidak sadarkan diri. Sementara empat orang lainnya tidak sadarkan diri dan sudah dibawa ke rumah sakit.
Dari empat orang tersebut, tiga ditemukan oleh helikopter polisi di dekat ujung semenanjung Shiretoko. Korban keempat ditemukan oleh pesawat penjaga pantai di daerah yang sama sekitar 30 menit kemudian.
Pihak berwenang menggunakan pesawat dan kapal patroli, termasuk tujuh kapal, tiga pesawat dan empat helikopter dari penjaga pantai, untuk mencari penumpang dan awak "Kazu 1." Kapal mengalami masalah di semenanjung, yang terkenal dengan satwa liarnya dan garis pantai yang dramatis.
Penjaga pantai pertama kali mendengar dari awak kapal pada Sabtu sore bahwa air membanjiri kapal. Sekitar dua jam kemudian, awak menghubungi perusahaannya bahwa kapal dalam keadaan miring 30 derajat, menurut kantor berita Kyodo.
Awak kapal mengatakan mereka yang berada di dalam pesawat mengenakan jaket pelampung. Ada 24 penumpang dan dua awak kapal. Dua di antara penumpang adalah anak-anak.
Perdana Menteri Fumio Kishida sebelumnya menginstruksikan pihak berwenang menggunakan semua cara dalam pencarian, kata Kyodo.
Kapal itu berada di daerah Semenanjung Shiretoko, di lepas pantai pulau paling utara Jepang, dan diyakini berada di dekat Air Terjun Kashinu, tempat wisata populer karena keindahan alamnya ketika mengalami kesulitan.
Kapal berkapasitas 65 orang itu biasanya melakukan tur di sekitar area Shiretoko selama tiga jam, menurut situs web perusahaan tur.
Kapal meninggalkan pelabuhan Utoro sekitar pukul 10 pagi pada hari Sabtu, dan diharapkan kembali ke pelabuhan pada pukul 1 siang, kata NHK. Ada gelombang tinggi di area itu dan perahu nelayan telah kembali ke pelabuhan sebelum tengah hari.
REUTERS