TEMPO.CO, Jakarta - Ledakan besar terjadi di sebuah masjid di kota Kunduz, Afghanistan utara, saat jamah sedang salat Jumat, menewaskan 33 orang dan melukai puluhan lainnya.
Zabihullah Mujahid, juru bicara pemerintahan Taliban, dalam sebuah Tweet mengkonfirmasi jumlah korban tewas dan mengatakan 43 orang lainnya terluka.
"Para pelaku insiden ini adalah elemen jahat dan upaya serius sedang dilakukan untuk menangkap dan menghukum mereka," katanya.
Tidak jelas siapa yang berada di balik ledakan itu.
Beberapa ledakan yang diklaim oleh Islamic State menghantam kota-kota utara Kunduz dan Mazar-i-Sharif pada hari Kamis. Salah satunya, di sebuah masjid dan beberapa hari sebelumnya di sebuah sekolah di Kabul barat, menargetkan minoritas Syiah. Namun ledakan pada Jumat terjadi di Masjid Sunni.
Penguasa Taliban Afghanistan mengatakan mereka telah mengamankan negara itu sejak mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021, tetapi para pejabat dan analis internasional mengatakan risiko kebangkitan militansi tetap ada.
Reuters