TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengirim surat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Ia ingin bertemu Putin dan Zelensky untuk mengakhiri konflik Rusia Ukraina yang telah berlangsung selama dua bulan.
"Sekretaris Jenderal ingin membahas langkah-langkah mendesak untuk mewujudkan perdamaian di Ukraina dan masa depan multilateralisme berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dilansir Al Jazeera, Kamis, 21 April 2022.
Konflik Rusia dan Ukraina
1. Turki menuduh sekutu NATO
Turki menuduh beberapa sekutu NATO menginginkan perang di Ukraina berlangsung lebih lama untuk melemahkan Rusia. "Ada negara-negara di dalam NATO yang ingin perang berlanjut," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu. "Mereka ingin Rusia menjadi lebih lemah."
Namun, ia tak menyebut negara mana yang ingin perang Rusia Ukraina berlanjut.
2. Rusia menuding Barat mengumpankan Ukraina
Wakil Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dmitry Polyansky membuat pernyataan keras terhadap negara-negara Barat. Ia mengatakan, Ukraina sengaja diumpankan oleh Barat dalam perang melawan Rusia.
"Kepedulian rekan-rekan Barat untuk Ukraina. Ukraina cukup egois mementingkan diri sendiri," katanya saat pertemuan Dewan Keamanan PBB.
“Mereka membutuhkan Ukraina hanya sebagai umpan meriam dalam perang proksi melawan Rusia hingga orang Ukraina terakhir.”
3. Fase baru operasi khusus
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, fase baru dari operasi khusus di Ukraina telah dimulai. Pernyataan ini seiring pertempuran di wilayah Donbas. Para pejabat Rusia mendesak warga sipil untuk melarikan diri.
“Rusia tidak punya pilihan lain selain memulai operasi, karena pasukan Ukraina telah mengintensifkan serangan di Donbass,” kata Lavrov, dilansir Al Jazeera, Rabu 20 April 2022.
4. Rusia memulai serangan baru
Rusia telah memulai serangan baru ke wilayah timur Ukraina. Sejumlah ledakan dilaporkan terjadi di sepanjang garis depan Donbas serangan di wilayah lain.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia telah memulai pertempuran Donbas di timur pada Senin, 18 April 2022. Menurut Zelensky, sebagian besar dari seluruh tentara Rusia berfokus serangan ini.
“Tidak peduli berapa banyak pasukan Rusia yang mereka kirim ke sana, kami akan berjuang. Kami akan membela diri,” katanya dilansir Reuters, Selasa, 19 April 2022.
NAUFAL RIDHWAN ALY
Baca: Perang Rusia di Ukraina Dituding Perburuk Kerawanan Pangan Dunia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.