TEMPO.CO, Jakarta - Badan PBB yang menangani masalah pengungsi, UNHCR, menyuarakan keprihatinan atas skema yang diberlakukan Inggris untuk menampung warga Ukraina yang hijrah akibat invasi Rusia. UNHCR, seperti dalam keterangannya yang dibagikan pada Rabu, 13 April 2022 mengatakan program itu dapat dieksploitasi jika tanpa perlindungan yang memadai.
UNHCR mencatat ada peningkatan jumlah laporan perempuan Ukraina yang merasa berisiko apabila ditempatkan pada sponsor (si penampung) yang tuan rumahnya berjenis kelamin laki-laki. Mereka percaya, perempuan serta ibu yang membawa anak, harus ditempatkan pada sponsor yang merupakan pasangan suami istri atau keluarga, bukan laki-laki lajang.
"UNHCR menyoroti perlunya pengamanan yang memadai dan langkah-langkah pemeriksaan untuk melawan eksploitasi, serta dukungan yang memadai untuk sponsor," kata UNHCR dilansir dari Reuters, Kamis, 14 April 2022.
Pengungsi Ukraina memadati stasiun di Kharkiev. dailymail.co.uk
Badan PBB itu menambahkan, ada kekhawatiran juga soal konsekuensi durasi minimum enam bulan yang telah ditentukan. Ketika ada kebutuhan untuk pemeriksaan latar belakang dan dukungan keuangan, menurut UNHCR, program ini membuat otoritas lokal kewalahan.
"Menempatkan orang asing di kamar tidur tambahan (kamar tamu) untuk waktu yang lama, bagi sebagian orang, itu bukan untuk jangka waktu yang lama," kata badan tersebut.
Sejauh ini, sekitar 43.600 aplikasi telah dibuat untuk skema tersebut, meskipun hanya 12.500 visa telah dikeluarkan untuk Ukraina. Mereka yang terlibat mengatakan prosesnya terbukti lambat dan rumit, sebagian karena regulasi keamanan untuk masuk Inggris.
Sebelumnya pada bulan lalu, Pemerintah Inggris memperkenalkan skema "Rumah untuk Ukraina". Program ini memungkinkan warga Inggris untuk mensponsori warga Ukraina dan memberi mereka tempat tinggal selama minimal enam bulan.
Pemerintah Inggris mengatakan mereka yang menampung dan mensponsori pengungsi dari Ukraina telah menerima pemeriksaan latar belakang. Pejabat setempat juga mengunjungi warga Ukraina tersebut untuk memastikan akomodasi itu sesuai dengan tujuan.
"Upaya untuk mengeksploitasi orang yang rentan benar-benar tercela - inilah mengapa kami telah merancang skema Rumah untuk Ukraina agar memiliki perlindungan khusus," kata juru bicara pemerintah.
Sumber: Reuters
Baca juga: Arifin Tasrif Temukan Banyak Truk Tambang Gunakan BBM Subsidi di Bengkulu
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.