Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Israel Menahan Lebih dari 9.000 Anak Palestina Sejak 2015

Reporter

image-gnews
Seorang anak mengikuti salat istisqa berjemaah, di Jalur Gaza utara, 11 November 2021. Salat sunah ini biasanya dilakukan di daerah yang mengalami kekeringan dan sudah lama tidak turun hujan. REUTERS/Mohammed Salem
Seorang anak mengikuti salat istisqa berjemaah, di Jalur Gaza utara, 11 November 2021. Salat sunah ini biasanya dilakukan di daerah yang mengalami kekeringan dan sudah lama tidak turun hujan. REUTERS/Mohammed Salem
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) melaporkan Israel telah menahan lebih dari 9.000 anak-anak Palestina di seluruh wilayah pendudukan selama tujuh tahun terakhir. Kelompok advokasi itu mengatakan 160 anak di bawah umur Palestina saat ini ditahan di penjara-penjara Israel.

Laporan PPS datang pada malam Hari Anak Palestina, yang diperingati setiap tahun pada 5 April.

Seperti dilansir PressTv, Selasa 5 April 2022, dalam sebuah laporan, PPS mengatakan 19.000 anak di bawah umur, termasuk anak-anak di bawah usia 10 tahun, telah ditangkap sejak pecahnya Intifada Kedua pada September 2000.

Menurut PPS, kesaksian yang diberikan oleh anak di bawah umur menunjukkan sebagian besar dari mereka mengalami semacam penyiksaan fisik atau psikologis di tangan interogator Israel, yang menggunakan berbagai mekanisme dan metode ilegal yang melanggar konvensi internasional tentang hak-hak anak.

Pada September 2021, Pusat Studi Tahanan Palestina mengatakan bahwa pihak berwenang Israel telah dengan jelas meningkatkan penargetan anak-anak Palestina dalam beberapa tahun terakhir.

Israel disebut memiliki tujuan untuk mencegah anak-anak Palestina melawan pendudukan Israel, merusak kesempatan pendidikan mereka, dan membentuk generasi yang lemah.

Angka resmi Kementerian Penerangan Palestina di Ramallah sebelumnya telah menunjukkan lebih dari 1.500 anak-anak Palestina dibunuh oleh pasukan Israel selama rentang waktu yang dimulai pada pecahnya Intifada Kedua pada September 2000 hingga April 2013. Itu setara dengan satu anak Palestina dibunuh setiap tiga hari selama sekitar 13 tahun.

Selain anak-anak, dilaporkan juga ada ribuan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. Organisasi hak asasi manusia mengatakan Israel melanggar semua hak dan kebebasan yang diberikan kepada tahanan oleh Konvensi Jenewa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Otoritas penjara Israel menahan tahanan Palestina dalam kondisi menyedihkan yang tidak memiliki standar higienis yang layak. Narapidana Palestina juga telah mengalami penyiksaan sistematis, pelecehan, dan penindasan.

Dilaporkan ada lebih dari 7.000 warga Palestina ditahan di penjara-penjara Israel. Ratusan narapidana, termasuk perempuan dan anak di bawah umur, tampaknya telah dipenjara di bawah praktik yang disebut penahanan administratif.

Beberapa tahanan Palestina bahkan telah ditahan dalam penahanan administratif hingga 11 tahun. Kelompok hak asasi mengatakan penggunaan penahanan administratif oleh Israel adalah "taktik bangkrut."

BACA JUGA: Israel dan Jihad Islam Baku Tembak, 3 Warga Palestina Tewas

SUMBER: PRESSTV

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mendapat Respons Keras dari Otoritas, Protes Pro-Palestina di Kampus AS Justru Meluas

3 menit lalu

Para pengunjuk rasa berada di sebuah perkemahan tempat para mahasiswa melakukan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik antara Israel dan Hamas, di kampus Universitas Northwestern di Evanston, Illinois, AS, 25 April 2024. REUTERS/Nate Swanson
Mendapat Respons Keras dari Otoritas, Protes Pro-Palestina di Kampus AS Justru Meluas

Bentrokan baru antara polisi dan mahasiswa pro-Palestina yang menentang perang Israel di Gaza pecah pada Kamis, 25 April 2024.


Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

1 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.


Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 jam lalu

Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

12 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

14 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

14 jam lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

15 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

15 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

16 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

18 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.