TEMPO.CO, Jakarta - Seorang ibu asal Ukraina, Oleksandra Makoviy, menulis biodata keluarga di tubuh putrinya. Ia membuat tato yang berisi nama, tanggal, dan nomor orang tua di tubuh sang anak sehingga jika dia meninggal dalam perang, seseorang dapat membantunya.
"Lalu saya bahkan berpikir, mengapa saya tidak membuat tato dengan informasi ini Anda?" kata sang bunda, seperti dibagikan Iullia Mendel eks juru bicara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Twitter, Selasa, 5 April 2022.
Tidak diketahui dengan jelas dari kota mana Oleksandra Makoviy berasal. Akan tetapi, Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi di bawah Kementerian Kebudayaan dan Kebijakan Informasi Ukraina, juga membagikan unggahan yang sama.
Rusia menginvasi Ukraina sudah berlangsung sejak 24 Februari 2022. Kondisi di medan peperangan yang memburuk menjadi tanda belum adanya de-eskalasi konflik ini.
Pada Ahad, mayat-mayat berserakan di seluruh kota Bucha, dekat wilayah Kyiv. Salah satu korban tampak tangannya terikat dengan kain putih dan telah ditembak di bagian mulut.
Ukraina mengklaim telah menemukan 410 mayat di kota-kota dekat Kyiv. Wali Kota Bucha, Anatoliy Fedorouk, menyebut di antara korban tersebut ada 300 telah dibunuh oleh pasukan Rusia, ketika pejuang Chechnya menguasai daerah itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia melakukan genosida. Sebagai langkah mengusut kasus ini, pemerintah Ukraina tengah mempersiapkan penyelidikan kemungkinan kejahatan perang oleh Rusia.
Rusia pada Minggu membantah pasukannya bertanggung jawab atas kematian warga sipil di kota Bucha dan mengatakan Ukraina telah menggelar pertunjukan untuk media Barat.
Negara-negara Barat kompak mengecam perang Rusia Ukraina. Dengan adanya insiden Bucha ini, Barat sepakat untuk menambahkan sanksi yang sudah diberlakukan untuk Rusia.
TWITTER | REUTERS | AL JAZEERA