Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

15 Negara Pecahan Uni Soviet, Siapa Saja Selain Rusia dan Ukraina?

Reporter

image-gnews
Pusat Sejarah Bukhara, di Uzbekistan. UNESCO menetapkan tempat ini sebagai situs warisan dunia pada tahun 1993. Terletak di Jlaur Sutra, Bukhara adalah contoh paling komplit kota abad pertengahan di Asia Tengah, termasuk makam Ismail Samani, dan manara masjid Poi-Kalyan dari abad ke-11. AP/Fotolia
Pusat Sejarah Bukhara, di Uzbekistan. UNESCO menetapkan tempat ini sebagai situs warisan dunia pada tahun 1993. Terletak di Jlaur Sutra, Bukhara adalah contoh paling komplit kota abad pertengahan di Asia Tengah, termasuk makam Ismail Samani, dan manara masjid Poi-Kalyan dari abad ke-11. AP/Fotolia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu belakangan ini Rusia gencar menginvasi Ukraina. Melansir dari Reuters, penembakan Rusia yang membabi buta menimbulkan munculnya banyak korban di Ukraina. Hal itu membuat masyarakat Ukraina berbondong-bondong mengungsi ke beberapa negara perbatasan. Salah satu pertanyaan besar yang belum terjawab dari peristiwa geopolitik itu adalah motivasi Vladimir Putin. Namun, merebut kembali wilayah bekas Uni Soviet adalah tujuannya.

Mengutip kanal The Sun, dari beberapa pecahan negara dari bekas Uni Soviet, Rusia dipandang sebagai negara penerus utama Uni Soviet selama perang dingin. RSS Ukraina dan Uni Soviet juga telah menyatakan Ukraina sebagai penerus.

Pejabat Uni Eropa meminta para negara pecahan Uni Soviet untuk meratifikasi perjanjian asosiasi dengan uni mereka. Negara-negara itu mengklaim kemerdekaannya antara 1990 hingga 1991. Setelah mendeklarasikan kemerdekaan, mereka menyatakan merdeka dari Uni Soviet.

Republik Uni Soviet yang berdiri sejak 1922 hingga 1991 adalah negara sosialis. Dari baltik ke Pasifik, memiliki luas lebih dari 8.649.500 mil. Dengan luas itu, menjadikan negara Soviet sebagai negara terluas di dunia saat itu, sementara Ibu Kotanya adalah Moscow.

Daftar Negara Pecahan Uni Soviet

Pada 26 Desember 1991 Uni Soviet resmi dinyatakan bubar. Secara politik, runtuhnya Uni Soviet dikaitkan dengan reformasi radikal yang dilakukan oleh Presiden Mikhail Gorbachev selama enam tahun menjabat sebagai pemimpin Uni Soviet.

Setelah runtuh, Uni Soviet terpecah menjadi sebanyak 15 negara yang menyatakan status merdeka. Rusia menjadi negara pecahan Uni Soviet yang memiliki wilayah terluas dari 14 lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berikut adalah daftar 15 negara pecahan Uni Soviet dikutip dari dmerharyana.org beserta tanggal kemerdekaan masing-masing negara.

  1. Estonia (8 Mei 1990)
  2. Lituania (11 Maret 1990)
  3. Latvia (4 Mei 1990)
  4. Azerbaijan 930 Agustus 1991)
  5. Georgia (9 April 1991)
  6. Rusia (12 Desember 1991)
  7. Uzbekistan (31 Agustus 1991)
  8. Moldova (27 Agustus 1991)
  9. Ukraina (24 Agustus 1991)
  10. Belarus (10 Desember 1991)
  11. Turkmenistan (27 Oktober 1991)
  12. Armenia (21 September 1991)
  13. Kazakstan (16 Desember 1991)
  14. Kirgistan (31 Agustus 1991)
  15. Tajikistan (9 September 1991)

Itulah beberapa negara pecahan Uni Soviet yang mengklaim kemerdekaannya pasca runtuhnya Uni Soviet. Dari sebanyak 15 negara pecahan tersebut, Rusia menjadi negara pecahan Uni Soviet dengan wilayah paling besar. Bahkan, luas wilayah daratan Rusia menjadi yang terbesar di dunia.  Negara kedua terluas setelah Rusia adalah Kazakstan. Sementara negara dengan luas terkecil dari negara pecahan Uni Soviet adalah  Moldova.

RISMA DAMAYANTI 

Baca: Kilas Balik Bubarnya Uni Soviet Mulai Tanggal Hari ini 32 Tahun Lalu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jens Stoltenberg Sebut Ukraina Tak Mencetak Kemajuan Apapun

7 jam lalu

Tanda Ukraina dan NATO terlihat di sebuah gedung di Vilnius, Lituania 10 Juli 2023. REUTERS/Ints Kalnins
Jens Stoltenberg Sebut Ukraina Tak Mencetak Kemajuan Apapun

Jens Stoltenberg menilai militer Ukraina gagal mencapai terobosan apapun dalam beberapa bulan terakhir, namun pohaknya harus tetap mendukung.


Dinas Keamanan Ukraina Cegah Eks Presiden ke Hungaria, Ada Apa?

17 jam lalu

Mantan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko. REUTERS/Gleb Garanich
Dinas Keamanan Ukraina Cegah Eks Presiden ke Hungaria, Ada Apa?

Mantan presiden Ukraina Petro Poroshenko dicegah saat hendak bepergian ke Polandia bertemu PM Viktor Orban


2 Perusahaan Rusia Tertarik Investasi Kendaraan Listrik di IKN

1 hari lalu

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
2 Perusahaan Rusia Tertarik Investasi Kendaraan Listrik di IKN

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menginformasikan bahwa dua perusahaan asal Rusia tertarik berinvstasi di IKN, khususnya di bidang kendaraan listrik.


Bank Dunia Akan Kucurkan Pinjaman ke Ukraina Rp18 T

1 hari lalu

Bank Dunia. worldbank.org
Bank Dunia Akan Kucurkan Pinjaman ke Ukraina Rp18 T

Bank Dunia melaporkan Ukraina akan memberikan uang pinjaman sebesar USD1,2 miliar (Rp 18 triliun)


Vladimir Putin Ingin Tambah Jumlah Tentara Rusia

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Moskow, Rusia 15 Februari 2022. Sputnik/Sergey Guneev/Kremlin via REUTERS/File Foto
Vladimir Putin Ingin Tambah Jumlah Tentara Rusia

Vladimir Putin ingin meningkatkan jumlah angkatan bersenjata negara itu sampai 170 ribu anggota.


Rusia Kirim Gandum Gratis ke Negara-negara Afrika

1 hari lalu

Sebuah tongkang yang membawa gandum Ukraina ditambatkan untuk dibongkar di terminal gandum COMVEX di pelabuhan Constanta, di Constanta, Rumania, 1 Agustus 2022. Foto Inquam/George Calin via REUTERS
Rusia Kirim Gandum Gratis ke Negara-negara Afrika

Setelah menarik diri dari kesepakatan Black Sea Grain Initiative, Rusia memutuskan mengirimkan sendiri gandum ke negara-negara miskin di Afrika


Korea Selatan akan Luncurkan Satelit Mata-mata Pertama dengan SpaceX

2 hari lalu

Satelit pengintai Seoul, yang dibawa oleh salah satu roket SpaceX Falcon 9 milik Elon Musk, akan lepas landas dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa AS Vandenberg di California. (Foto: X/SpaceX)
Korea Selatan akan Luncurkan Satelit Mata-mata Pertama dengan SpaceX

Korea Selatan akan meluncurkan satelit mata-mata militer pertamanya pada Sabtu 2 Desember 2023 dengan roket SpaceX


Rusia Tangkap Warga Rusia-Italia, Lakukan Pengeboman Kereta Api untuk Ukraina

2 hari lalu

Petugas memadamkan api yang membakar depot minyak di kota Shakhtarsk (Shakhtyorsk) dekat Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia, 27 Oktober 2022. Kepala administrasi kota yang ditunjuk Rusia, Vitaly Khotsenko mengatakan bahwa terdapat 12 tangki bahan bakar di dekat stasiun kereta yang rusak. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia Tangkap Warga Rusia-Italia, Lakukan Pengeboman Kereta Api untuk Ukraina

Rusia mengatakan pria yang ditahan itu mengaku menjalani pelatihan sabotase di Latvia untuk kepentingan Ukraina


Berada di Dua Benua atau Lebih, Berikut Daftar Negara Transkontinental

2 hari lalu

Pasar kuno Grand Bazaar di Istanbul, Turki menjual beragam pernak pernik, perhiasan, hingga makanan khas Turki. (Tempo/Egi Adyatama)
Berada di Dua Benua atau Lebih, Berikut Daftar Negara Transkontinental

Negara transkontinental adalah negara yang berada di wilayah dua benua atau lebih.


Mahkamah Agung Rusia Putuskan Aktivis LGBT sebagai Ekstremis

2 hari lalu

Pawai komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender)
Mahkamah Agung Rusia Putuskan Aktivis LGBT sebagai Ekstremis

Mahkamah Agung Rusia memutuskan bahwa aktivis LGBT harus ditetapkan sebagai ekstremis, yang dikhawatirkan berujung pada penangkapan dan penuntutan