TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat dan Boeing siap membantu Pemerintah Cina menyelidiki sebab jatuhnya pesawat Bpeing 737-800 China Eastern Airlines, Senin, 21 Maret 2022.
Chief Executive Boeing Dave Calhoun mengatakan kepada karyawan bahwa pihaknya telah menawarkan dukungan penuh para ahli teknisnya dalam penyelidikan pesawat jatuh itu.
Calhoun mengatakan dalam email kepada karyawan bahwa dia dibatasi oleh apa yang dapat dikatakan Boeing tentang penyelidikan yang dipimpin oleh Administrasi Penerbangan Sipil Cina.
"Percayalah bahwa kita akan melakukan segala yang kita bisa untuk mendukung pelanggan kita dan penyelidikan kecelakaan selama masa sulit ini, dipandu oleh komitmen kita terhadap keselamatan, transparansi, dan integritas di setiap langkah," kata Calhoun, Senin.
Dalam kesempatan terpisah, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) mengatakan, telah menunjuk seorang penyelidik keamanan udara senior sebagai perwakilan terakreditasi AS untuk penyelidikan kecelakaan Boeing 737-800 China Eastern Airlines di dekat Wuzhou, Cina.
Perwakilan dari Boeing, CFM, perusahaan patungan General Electric dan Safran yang memproduksi mesin, dan Administrasi Penerbangan Federal akan bertindak sebagai penasihat teknis, kata NTSB.
Berdasarkan perjanjian internasional, Amerika Serikat dapat menjadi perwakilan penyelidikan kecelakaan karena pesawat itu diproduksi di AS.
Tidak jelas apakah atau kapan NTSB akan melakukan perjalanan ke lokasi kecelakaan di Cina.
Pasca kecelakaan Boeing 737 MAX 2018 di Indonesia, NTSB langsung memberangkatkan penyidik untuk ikut dalam penyelidikan pemerintah Indonesia.
Ketua NTSB Robert Sumwalt mengatakan dalam kesaksian 2019 di depan Kongres bahwa selama pencarian untuk "kotak hitam" - perekam data penerbangan (FDR) dan perekam suara kokpit (CVR) - "seorang penyelidik NTSB ditempatkan di salah satu kapal pencari."
Reuters