TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan saat ini ada Tembok Berlin baru memisahkan Eropa yang bebas dan tidak bebas.
Hal itu ia ungkapkan saat bicara di depan parlemen Jerman Bundestag melaui video, Kamis, 17 Maret 2022. Ia pun mendesak Kanselir Olaf Scholz meruntuhkan apa yang disebutnya tembok antara Eropa "bebas dan tidak bebas" dan menghentikan perang di Ukraina.
Zelenskiy mengimbau Scholz untuk memulihkan kebebasan di Ukraina, mengetuk memori kolektif Jerman dengan mengacu pada Berlin Airlift 1948-1949 yang bersejarah dan jatuhnya Tembok Berlin pada 1989.
Zelenskiy menggambarkan tembok baru "di tengah Eropa antara kebebasan dan ketidakbebasan", yang menurut dia, Jerman telah membantu membangun, mengisolasi Ukraina dengan hubungan bisnisnya ke Rusia dan dukungan sebelumnya untuk pipa gas Nord Stream 2.
"Dan tembok ini semakin besar dengan setiap bom yang jatuh di Ukraina, dengan setiap keputusan yang tidak diambil," katanya.
Jerman bulan lalu menghentikan proyek pipa gas Nord Stream 2 Baltic Sea, yang dirancang untuk menggandakan aliran gas Rusia langsung ke Jerman.
Mengingat seruan mantan presiden AS Ronald Reagan kepada Mikhail Gorbachev, pemimpin Soviet terakhir, untuk meruntuhkan Tembok Berlin, Zelenskiy mengatakan kepada anggota parlemen Jerman, "Itulah yang saya katakan kepada Anda, Kanselir Scholz yang terkasih: hancurkan tembok ini."
"Beri Jerman peran kepemimpinan yang telah diperolehnya sehingga keturunan Anda bangga dengan Anda. Dukung kebebasan, dukung Ukraina, hentikan perang ini, bantu kami menghentikan perang ini," katanya.
Anggota parlemen di Bundestag menyambut Zelenskiy dengan tepuk tangan meriah dan wakil ketua Katrin Goering-Eckardt, mengatakan kepadanya, "Negara Anda telah memilih demokrasi, dan itulah yang ditakuti (Presiden Rusia) Vladimir Putin."
Dia mengatakan Putin berusaha menyangkal hak Ukraina untuk hidup, dan menambahkan, "Tapi dia sudah gagal dengan itu."
Reuters