TEMPO.CO, Jakarta - Inggris sedang berusaha mencari jalan untuk membayar sebuah utang sejarah ke Iran senilai GBP 400 juta (Rp 7,5 triliun). Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss pada Rabu, 16 Maret 2022 mengatakan Inggris belum menyatakan utang tersebut lunas.
Sebelum media milik pemerintah Iran pernah mewartakan berdasarkan sumber di Pemerintah Iran bahwa relawan bernama Nazanin Zaghari-Ratcliffe akan dibebaskan segera setelah utang tersebut dilunasi. Zaghari-Ratcliffe adalah laki-laki berdarah Inggris – Iran, yang saat ini ditahan di Iran.
Menteri Luar Negeri Truss mengatakan kasus Zaghari-Ratcliffe adalah prioritas, begitu pula pembayaran utang ke Iran
“Sudah cukup jelas dalam hal utang ini bahwa kami benar punya utang ke Iran dan kami sedang mencari cara untuk melunasinya,” kata Truss.
Sejumlah ulama di Iran mengatakan utang Inggris ke Iran, di mana Iran sudah membayar uang muka untuk pembelian 1.750 tank Chieftain dan kendaraan lainnya. Namun tak satu pun barang-barang itu dikirim ke Iran setelah negara itu mengalami revolusi Iran pada 1979 untuk menggulingkan Pemimpin Iran yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat.
Inggris dan Iran kompak menyatakan bahwa tidak ada sangkut-pautnya antara utang dengan kasus hukum. Zaghari-Ratcliffe adalah seorang projek manajer di Yayasan Thomson Reuters, yang ditahan pada April 2016 di sebuah bandara di Tehran. Setahun kemudian, dia didakwa oleh sebuah pengadilan Iran telah membuat rencana untuk menggulingkan ulama Iran yang berkuasa.
Sumber: Reuters
Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia pada Januari 2022 Turun Jadi Rp 5.917 Triliun
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.