TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa negara di Barat telah memberlakukan sanksi pada perusahaan dan sistem keuangan Rusia sejak invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022. CNN melaporkan, kejatuhan ekonomi Rusia dirasakan ketika Rubel nilai mata uang Rusia jatuh dan kontrol bank semakin ketat.
Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan, sanksi Barat telah membuat Moskow kehilangan akses 300 miliar USD dari 640 miliar USD, emas dan cadangan devisanya. Beberapa perusahaan dunia juga memutuskan berhenti sementara atau hengkang dari Rusia. Buntutnya berdampak bagi pekerja Rusia yang bekerja di berbagai perusahaan Barat.
Bagaimana upaya Rusia menghindari sanksi dari Barat?
- Meminta bantuan Cina
Mengutip Reuters, Rusia mengandalkan Cina untuk membantu pertahanan ekonomidari sanksi Barat selama perang di Ukraina. Rusia dan Cina telah mempererat kerja sama belakangan ini. Keduanya berada di bawah tekanan kuat Barat atas hak asasi manusia dan rangkaian masalah lainnya.
Absennya Cina dari koalisi sanksi ekonomi terhadap Rusia sangat mencolok. Beijing tidak mengutuk serangan Rusia ke Ukraina dan tidak menyebutnya sebagai invasi.
- Menggandeng negara Asia
Kendati telah mendapat sanksi dari Barat, Rusia belum sepenuhnya terisolasi, setidaknya di Asia. Beberapa negara Asia tidak satu suara menanggapi perang invasi Rusia ke Ukraina.
Mengutip Al Jazeera, Jepang, Korea Selatan, Singapura telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia. India, sekutu utama Amerika Serikat, juga tidak mengutuk invasi Rusia ke Ukraina atau menjatuhkan sanksi. Rusia bisa menghindari sanksi Barat bila menjalin hubungan dengan sejumlah negara di Asia.
Filipina, sekutu perjanjian Amerika Serikat telah memutuskan untuk melanjutkan pembelian 17 helikopter angkut militer Rusia senilai 249 juta dollar, seperti dikutip dari ABC News.
- Mengganti jaringan kartu kredit
Jaringan kartu kredit terbesar di dunia, Visa, Mastercard, dan perusahaan pembayaran Internet PayPal menangguhkan layanan di Rusia, dikutip dari Al Jazeera. Kartu kredit dan debit yang dikeluarkan oleh bank Rusia tak akan berfungsi lagi di luar negara yang dipimpin Vladimir Putin itu.
Bisnis di Rusia juga tak bisa menerima kartu yang dikeluarkan dari luar negeri. Menanggapi blokade Visa dan Mastercard, Sberbank dan bank Rusia lainnya mempertimbangkan penggunaan kartu kredit Cina UnionPay.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca: Visa dan Mastercard Jatuhkan Sanksi, Bank Rusia Beralih ke UnionPay Cina
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.