Gubernur Erbil Oumid Khouchnaw mengatakan pada konferensi pers bahwa dua orang, seorang sopir taksi dan seorang penjaga sebuah peternakan, terluka.
Berbicara sebelum Iran mengklaim serangan itu, dia menolak sebagai "tuduhan tak berdasar" keberadaan situs Israel di dan sekitar Erbil.
"Kami telah mendengar untuk beberapa waktu bahwa situs Israel hadir. Ini adalah tuduhan tak berdasar. Tidak ada situs Israel di wilayah tersebut," kata Khouchnaw. Dia mengatakan rudal jatuh ke tanah kosong tetapi bangunan dan rumah rusak.
Kementerian dalam negeri di Erbil mengatakan sebuah "gedung baru" yang menampung konsulat AS di pinggiran kota perumahan menjadi sasaran serangan itu.
Washington, musuh Iran dengan pasukan di Irak, mengatakan "tidak ada kerusakan atau korban di fasilitas pemerintah AS". "Kami mengutuk serangan keterlaluan ini dan menampilkan kekerasan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri.
Irak, termasuk wilayah Kurdistan, adalah rumah bagi jumlah pasukan AS yang semakin berkurang yang memimpin koalisi memerangi kelompok ekstrimis ISIS. Serangan Ahad itu juga terjadi di tengah jeda dalam negosiasi antara Iran dan kekuatan dunia untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.
Baca juga: Konsulat AS di Erbil Dihantam Rudal Balistik, Serangan dari Iran?
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.