Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenali Paham Fasisme yang Dianut Benito Mussolini

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Benito Mussolini, seorang diktator Italia yang menganut Fasis. glogster.com
Benito Mussolini, seorang diktator Italia yang menganut Fasis. glogster.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Golongan fasisme pernah berkembang menjadi gerakan politik di Italia. Mengutip buku Menyingkap Tabir Fasisme, kata fasisme berasal dari bahasa Latin faces yang berarti kumpulan tangkai yang diikatkan di kapak. Fasces juga melambangkan otoritas di Romawi kuno.

Fasisme berkembang di Italia saat Benito Mussolini berkuasa pada 1922. Benito Mussolini seorang politikus yang memimpin Partai Fasis Nasional.

Bagaimana perkembangan fasisme?

Perkembangan fasisme di Eropa, misalnya Nazi yang berkembang di Jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hitler dipandang memiliki akar fasisme. Tapi Nazi berfokus pemurnian ras dan gerakan antisemitisme atau sikap permusuhan terhadap kaum Yahudi.

Mengutip JSTOR, publikasi berjudul Radical Right and Neo-Fascist Political Parties in Western Europe Comparative Politics menjelaskan,  kelompok penganut fasisme berfokus kesatuan nasional negara melawan musuh internal maupun eksternal. Karakteristik kelompok fasisme seperti kepemimpinan yang karismatik, organisasi massa, memiliki aliansi dengan organisasi paramiliter dan menentang lawan politiknya dengan kekerasan.

Benito Mussolini meyakini fasisme sebagai pertimbangan dan pengamatan terhadap perkembangan kemanusiaan yang terpisah secara politis, seperti dikutip dari publikasi Fordham University. Fasisme tidak mempercayai kemungkinan atau manfaat dari perdamaian.

Fasisme yang dianut Mussolini tak mengakui paham yang menentang peperangan atau pasifisme. Mussolini memandang pasifisme lahir dari penolakan atas perjuangan atau tindakan pengecut di hadapan pengorbanan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Mussolini perang akan membawa seluruh energi manusia ke tingkat yang paling tinggi. Dari perang juga manusia mendapat label kebangsawanan karena keberanian.

Pilihan apa pun selain perang tak membuat manusia berada dalam posisi membuat keputusan besar antara hidup atau mati. Penganut fasisme meyakini hidupnya suatu tugas atas perjuangan dan penaklukan.

NAUFAL RIDHWAN ALY 

Baca: Bunker Paling Rahasia Mussolini Ditemukan 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengintip Vila Mewah yang Diinapi Taylor Swift dan Travis Kelce di Danau Como

3 hari lalu

Villa Sola Cabiati, Danau Como, Italia. Instagram.com/@villasolacabiati
Mengintip Vila Mewah yang Diinapi Taylor Swift dan Travis Kelce di Danau Como

Taylor Swift dan Travis Kelce menginap di vila dari abad ke-16 saat liburan singkat di Danau Como Italia


5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

6 hari lalu

Pemandangan dari Piazzale Michelangelo, Florence. Italia. Unsplash.com/Tod Podmore
5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

Jawaban dari pengguna Reddit ini menunjukkan kota yang indah yang menarik dikunjungi


Disambut Patung Pria Kurus Hidung Panjang, Megawati Singgung Politik Seni

7 hari lalu

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri meninjau instalasi seniman Butet Kertaredjasa di Galeri Nasional Indonesia, kawasan Gambir, Jakarta Pusat, pada Senin, 13 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Disambut Patung Pria Kurus Hidung Panjang, Megawati Singgung Politik Seni

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung politik seni saat meninjau pameran bertajuk Melik Nggendong Lali karya Butet Kartaredjasa.


Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

10 hari lalu

Ilustasi bandara. Unsplash.com/Phil Mosley
Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

Penerapan FaceBoarding diharapkan mampu mengurangi jumlah antrean yang biasanya mengular di bandara


Biaya Perang Israel di Gaza Tembus Rp258 Triliun, Anggaran Mulai Tergerus

11 hari lalu

Tentara Israel memasang bendera Israel di kendaraan militer dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Israel, 15 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Biaya Perang Israel di Gaza Tembus Rp258 Triliun, Anggaran Mulai Tergerus

Israel telah menghabiskan dana sebesar 60 miliar shekel atau sekitar Rp258 triliun setelah tujuh bulan perang di Gaza.


Lawan Pasukan TNI Polri di Papua, TPNPB Mengaku Berbaur dengan Masyarakat adalah Strategi Perang

11 hari lalu

Suasana aparat gabungan TNI-Polri dari Brimob dan Kopassus diturunkan ke Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, untuk memburu kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) setelah pembakaran sekolah di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat, 3 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
Lawan Pasukan TNI Polri di Papua, TPNPB Mengaku Berbaur dengan Masyarakat adalah Strategi Perang

TPNPB menyatakan sudah meminta masyarakat untuk meninggalkan delapan daerah yang mereka klaim sebagai wilayah perang di Papua.


Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

15 hari lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.


Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

18 hari lalu

Jendela wine atau buchette del vino di Florence, Italia. Lubang kecil ini digunakan untuk membeli wine pada abad ke-16, kembali populer saat pandemi Covid-19. (Instagram/@babaefirenze)
Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.


5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

22 hari lalu

Wisatawan mengenakan masker bedah berfoto selfie di depan spot wisata air mancur Trevi setelah dua kasus virus corona terkonfirmasi di kota mode tersebut di Roma, Italia, Jumat, 31 Januari 2020. Para pelancong yang tengah berwisata dengan rela mengenakan masker sebagai perlindungan diri dari virus baru tersebut. REUTERS/Remo Casilli
5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.


Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

23 hari lalu

Gondola di Kanal Venesia (Pixabay)
Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.