TEMPO.CO, Jakarta - Klub sepak bola Chelsea saat ini secara efektif dikendalikan oleh Pemerintah Inggris setelah sejumlah sanksi diberlakukan pada pemiliknya, Roman Abramovich, pada Kamis, 10 Maret 2022.
Abramovich, yang berada dalam pantauan menyusul invasi Rusia ke Ukraina, pada pekan lalu telah mengumumkan menjual Chelsea, sebuah klub sepak bola paling bergengsi di Eropa.
Toni, istri John Terry bersama putra dan putrinya menangis bersama dalam sesi penghormatan laga terakhir John Terry di Stamford Bridge, Chelsea, Inggris, 21 Mei 2017. Terry mengungkapkan kebanggaannya berkostum Chelsea, dan ia berterima kasih kepada pelatih Conte, Abrahamovic, Istri dan anak-anaknya, dan juga kepada para penggemarnya yang telah mendukungnya selama berkarir di Chelsea. REUTERS
Akan tetapi, proses penjualan itu saat ini ditunda. Kondisi ini membuat Chelsea menjadi limbo, yang dioperasikan di bawah sebuah izin khusus dari Pemerintah.
Izin itu seperti jaring pengaman yang digunakan untuk melindungi Liga Premier, para penggemar setia Chelsea da klub-klub sepak bola lainnya.
Kondisi ini juga akan membuat Abramovich tak mendapatkan untung sebagai pemilik Chelsea. Ini juga berarti Abramovich tidak bisa menghindari sanksi dari Inggris.
Abramovich membeli Chelsea pada 2003, yang dilaporkan senilai GBP 140 juta. Dia lalu membawa klub itu menjuarai lima kali Liga Premier, lima kali menang piala FA dan dua kali juara Liga Chanpions.
Majalah Forbes menempatkan
Chelsea di urutan ke tujuh sebagai klub sepak bola paling bernilai, yang diperkirakan nilainya sekitar USD 3,2 miliar. Keputusan Abramovich untuk membeli Chelsea telah membantu transformasi
landscape sepak bola Inggris, yang selama ini di dominasi oleh klub sepak bola Manchester United, Arsenal dan Liverpool.
Sumber : Reuters