TEMPO.CO, Jakarta -Kelompok ekstrimis Negara Islam (ISIS) mengkonfirmasi kematian pemimpinnya, Abu Ibrahim Al-Hashimi Al-Quraishi. Selain mengumumkan kematian Al Quraishi, ISIS juga mengumumkan pemimpin barunya yakni Abu Al-Hassan Al-Hashimi Al-Quraishi.
Seperti dilansir Aljazeera Jumat 11 Maret 2022, Abu Ibrahim Al-Hashimi Al-Quraishi adalah seorang sarjana agama dan mantan tentara Irak di bawah rezim Saddam Hussein. Dia memimpin ISIS bayang-bayang selama lebih dari dua tahun.
"Abu Ibrahim al-Qurayshi dan juru bicara resmi kelompok Negara Islam tewas dalam beberapa hari terakhir," juru bicara ISIS yang baru, yang diidentifikasi sebagai Abu Umar Al Muhajir, mengatakan pada Kamis.
Diberitakan sebelumnya, dia meledakkan diri ketika rumahnya di Kota Atmeh, perbatasan Suriah dengan Turki, diserang pasukan AS pada 3 Februari lalu. Ledakkan bunuh diri tersebut menewaskannya dan beberapa anggota keluarganya.
Abu Umar Al Muhajir, juga mengatakan ISIS telah menunjuk pemimpin baru, Abu al-Hassan al-Hashimi al-Qurayshi. “Kepala ISIS sebelumnya telah memilih dia sebagai khalifah berikutnya.”
Meski memiliki nama Al-Quraysh, keduanya diyakini tidak memiliki hubungan keluarga. Al-Qurayshi bukanlah nama asli mereka tetapi berasal dari Quraisy, nama suku tempat Nabi Muhammad berasal.
Kematian Abu Ibrahim Al-Hashimi Al-Quraishi merupakan pukulan telak lain bagi ISIS setelah sebelumnya kehilangan pemimpin lama, Abu Bakr Al-Baghdadi, dalam serangan pada 2019. Dalam pengumumannya, ISIS tidak menyangkal atau mengonfirmasi serangan AS yang menyebabkan kematian Abu Ibrahim Al-Hashimi Al-Quraishi.
Al Muhajir mengatakan dalam rekaman pidato pada Kamis bahwa pertempuran terakhir Abu Ibrahim Al-Hashimi Al-Quraishi terjadi di penjara Ghuwayran di Kota Hasaka, Suriah.
Sedikitnya 200 narapidana dan gerilyawan serta 30 pasukan keamanan tewas dalam serangan ISIS di penjara tersebut pada Januari dalam upaya untuk membebaskan anggota mereka.
Serangan AS bulan lalu adalah yang kedua kalinya dalam tiga tahun di mana Amerika Serikat membunuh pemimpin tertinggi ISIS.
Baca juga: ISIS Sebut Rusia Ukraina adalah Perang Salib, Muslim Dilarang Memihak
SUMBER: ALJAZEERA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.