Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan tindakan Rusia di Ukraina sedang "terdistorsi." "Tentara Rusia tidak menimbulkan ancaman bagi warga sipil Ukraina, tidak menembaki wilayah sipil," katanya seperti dikutip Reuters.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" yang dikatakan tidak dirancang untuk menduduki wilayah tetapi untuk menghancurkan kemampuan militer tetangga selatannya dan menangkap apa yang dianggapnya sebagai nasionalis berbahaya.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia berharap sidang darurat ini akan "menghasilkan tidak hanya penghentian segera pertempuran, tetapi juga jalan menuju solusi diplomatik."
Dia menggambarkan keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Minggu untuk menempatkan penangkal nuklir Rusia dalam siaga tinggi sebagai "perkembangan yang mengerikan."
Guterres mengatakan kepada Majelis Umum bahwa konflik nuklir "tidak dapat dibayangkan."
Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang mulai mengadakan pertemuan mengenai krisis di Ukraina menjelang pemungutan suara minggu ini untuk mengisolasi Rusia dengan menyesalkan "agresi terhadap Ukraina" dan menuntut pasukan Rusia berhenti berperang dan mundur.
Majelis Umum akan memberikan suara minggu ini pada rancangan resolusi yang mirip dengan teks yang diveto oleh Rusia di Dewan Keamanan beranggotakan 15 orang pada hari Jumat.
Tidak ada negara yang memiliki hak veto di Majelis Umum dan diplomat Barat mengharapkan resolusi, yang membutuhkan dukungan dua pertiga anggota, untuk diadopsi.
Meskipun resolusi Majelis Umum tidak mengikat, mereka membawa bobot politik. Amerika Serikat dan sekutunya melihat tindakan di PBB sebagai kesempatan untuk menunjukkan bahwa Rusia terisolasi karena invasi ke negara tetangga Ukraina.
Rancangan resolusi tersebut sudah memiliki setidaknya 80 sponsor bersama, kata para diplomat, Senin. Lebih dari 100 negara akan berbicara sebelum Majelis Umum memberikan suara.
Duta Besar Prancis untuk PBB Nicolas de Riviere mengatakan, "Tidak ada yang bisa mengalihkan pandangan mereka, abstain bukanlah pilihan."
Pembicaraan gencatan senjata antara pejabat Rusia dan Ukraina gagal membuat terobosan pada hari Senin.