TEMPO.CO, Jakarta -Uni Eropa akan memperberat sanksi terhadap Rusia, membidik negara sekutunya, Belarusia, dan mendanai pengadaan senjata bagi Ukraina untuk melawan invasi Rusia.
"Untuk pertama kalinya, Uni Eropa akan mendanai pembelian dan pengiriman senjata serta peralatan lain untuk sebuah negara yang sedang digempur," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, seperti dilansir Reuters Senin 28 Februari 2022.
Von der Leyen mengatakan Uni Eropa akan menutup wilayah udara mereka bagi pesawat Rusia, termasuk jet pribadi oligarki Rusia.
Blok ekonomi dan politik Eropa itu juga akan melarang jaringan stasiun televisi pemerintah Rusia, Russia Today, dan kantor berita Sputnik. “Larangan itu bertujuan untuk mencegah Rusia "menyebarkan kebohongan yang membenarkan perang Putin dan menabur perpecahan di Uni (Eropa) kami,” ujar Von der Leyen.
Rusia menyebut aksinya di Ukraina sebagai "operasi khusus", yang katanya tidak dirancang untuk menduduki wilayah. Namun, menurut Moskow, operasi ini untuk menghancurkan kemampuan militer negara tetangganya itu dan untuk menangkap mereka yang dianggap sebagai nasionalis berbahaya.
Terhadap Belarusia, Uni Eropa akan memberlakukan larangan produk impor, mulai dari bahan bakar mineral hingga tembakau, kayu dan balok, semen, besi dan baja.
Langkah ini menambah deretan sanksi terhadap Rusia yang telah diumumkan sebelumnya, seperti di sektor energi dan pengecualian sejumlah bank Rusia dari sistem pembayaran SWIFT yang mendominasi pasar global.
Selain itu, EU juga akan mendanai pembelian dan pengiriman senjata serta peralatan lain ke Ukraina.
"Satu tabu lain dipatahkan. Tabu bahwa Uni Eropa tidak menyediakan senjata dalam perang," kata kepala kebijakan luar negeri EU Josep Borrell lewat pernyataan sebelum pertemuan para menteri luar negeri EU.
Blok itu berencana menganggarkan 450 juta euro atau sekitar Rp7,2 triliun untuk persenjataan Ukraina, kata seorang sumber di Komisi Eropa, dan tambahan 50 juta euro atau sekitar Rp801 miliar untuk logistik seperti persediaan medis.
Baca juga: Belarusia Diduga Akan Bergabung dengan Invasi Rusia ke Ukraina
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.