Daily Mail, Sabtu, 26 Februari 2022, melaporkan, setiap tentara Chechnya telah diberi setumpuk kartu khusus dengan foto dan deskripsi pejabat Ukraina yang menjadi sasaran.
Daftar tersebut adalah pejabat dan perwira keamanan yang dicurigai melakukan 'kejahatan' oleh Komite Investigasi Rusia, tambah laporan itu.
Itu terjadi ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengakui bahwa dia adalah 'target nomor satu' Rusia di Kiev, sementara keluarganya adalah 'tujuan nomor dua' para pembunuh bayaran Vladimir Putin.
Pasukan Chechnya diperkirakan berada di hutan Ukraina dan diduga telah diberi 'perintah untuk membunuh' jika mereka yang ada dalam daftar orang yang dicari tidak dapat ditahan, kata laporan itu.
Ada spekulasi bahwa mereka yang diidentifikasi oleh Moskow sebagai 'Nazi' juga akan masuk dalam daftar buruan.
Putin sebelumnya mengatakan bahwa tujuan utama dari invasi ke Ukraina adalah untuk 'deNazify' negara itu.
TV pemerintah di Chechnya melaporkan bahwa Kadyrov, 45 tahun, telah mengunjungi pasukannya di Ukraina.
Orang-orang Chechnya diyakini berasal dari batalyon Selatan dari Layanan Pengawal Federal, yang berbasis di Chechnya.
Kadyrov pada hari Kamis bertemu dengan Viktor Zolotov, Direktur Layanan Pengawal Nasional Federal dan Panglima Pasukan Pengawal Nasional Rusia, sekutu dekat Putin lainnya.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, 44 tahun, mengatakan bahwa dia bertahan di Kyiv saat dia berpidato di televisi untuk menyemangati warganya agar tetap kuat.
Reuters | Daily Mail