TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin memantau latihan pasukan nuklir Rusia pada hari Sabtu 19 Februari 2022, di tengah ketegangan dengan Barat atas krisis Ukraina. Kementrian Pertahanan Rusia menyebut latihan itu akan melibatkan peluncuran rudal jelajah dan balistik.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan latihan itu akan menguji kesiapan komando dan kontrol militer, kru tempur, kapal perang dan pembawa rudal strategis, serta keandalan senjata nuklir dan non-nuklir strategis. Mereka akan melibatkan Angkatan Udara Rusia, Distrik Militer Selatan, Pasukan Rudal Strategis, Armada Utara dan Armada Laut Hitam.
Berdasarkan data Institut Internasional untuk Studi Strategis seperti dilaporkan Reuters, pasukan roket strategis Rusia berjumlah 50.000 personel dari keseluruhan kekuatan militer aktifnya yang berjumlah 900.000. Peralatan teknologi Rusia juga disebut telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Walau Putin mengawasi latihan pasukan nuklir ini, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan latihan itu adalah bagian dari proses pelatihan biasa saja. Dia membantah latihan itu menandakan eskalasi menyusul kebuntuan situasi Ukraina.
Presiden Putin sendiri sebelumnya menegaskan jika Rusia tidak mau terlibat perang di perbatasan Ukraina, menyusul kabar penarikan sebagian pasukan militernya. Demi menghindari konfrontasi, Putin bahkan menyarankan supaya ada langkah diplomatik yang konstruktif antara Moskow dan negara-negara Barat.
"Tentu saja kami tidak menginginkan (terjadi) perang. Kami mengajukan proses negosiasi dengan tujuan kesepakatan tercapai demi memastikan keamanan bagi semua orang," kata Putin setelah berdiskusi dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Moskow, seperti dilansir dari Sky News, Rabu 16 Februari 2022.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan bahwa Rusia berencana menyerang Ukraina kapan saja. Indikasi ini kian kental setelah pasukan Ukraina dan pemberontak pro-Moskow saling tembak pada Kamis 17 Februari dini hari.
Baku tembak antara
Ukraina dan pasukan separatis pro-Rusia di Ukraina timur itu menimbulkan kekhawatiran. Pejabat Barat telah lama memperingatkan bahwa Moskow mencoba membuat dalih untuk invasi. Skenario itu diyakini sedang berlangsung sekarang.
Baca: Joe Biden Ingatkan Rusia Bisa Serang Ukraina Kapan Saja
REUTERS