TEMPO.CO, Jakarta - Emir Kuwait Nawaf al-Ahmad al-Sabah pada Kamis, 17 Februari 2022, menerbitkan sebuah dekrit yang menerima pengunduran diri Menteri Dalam Negeri Kuwait Ahmad Mansour al-Sabah dan Menteri Pertahanan Kuwait Hamad Jaber al-Sabah. Perihal ini dikonfirmasi oleh Kementerian Informasi Kuwait lewat Twitter.
Dua menteri di kabinet yang mengundurkan diri itu berasal dari keluarga paling berkuasa di Kuwait, yakni keluarga Al-Sabah. Keduanya menyatakan mundur sebagai bentuk protes setelah parlemen Kuwait menyorongkan mosi tidak percaya pada sejumlah menteri di kabinet, diantaranya Mansour al-Sabah dan Jaber al-Sabah.
Emir Kuwait yang baru, Sheik Nawaf al-Ahmad al-Sabah saat ikuti pengambilan sumpah jabatan di parlemen, di kota Kuwait, Kuwait, 30 September 2020. Sheikh Nawaf berkontribusi dalam mendukung dan membangun integrasi keamanan di Dewan Kerjasama Teluk dan negara-negara Arab. Ia juga memberi ruang bagi kaum muda Kuwait untuk bergabung ke Kementerian Dalam Negeri. REUTERS/Stephanie McGehee
Menteri Luar Negeri Kuwait Ahmad Nasser Al-Mohammad Al-Sabah sebenarnya juga kena mosi tidak percaya dari palemen, namun dia selamat dari pemungutan suara anggota palemen yang menolaknya pada Rabu, 16 Februari 2022.
Emir al-Ahmad al-Sabah selanjutnya menunjuk Menteri Luar Negeri Kuwait Ahmad Nasser Al-Mohammad Al-Sabah untuk merangkap sementara jabatan sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Perminyakan Kuwait Mohammad Al-Fares untuk merangkap sebagai Menteri Dalam Negeri Kuwait.
Pemerintah Kuwait yang berkuasa saat ini dibentuk pada Desember 2021, dalam upaya untuk mengakhiri kebuntuan jangka panjang, di mana anggota parlemen yang terpilih berusaha menghambat upaya negara melakukan reformasi fiskal.
Sumber: Reuters
Baca juga: Presiden Ingin Mengundurkan Diri, Pemilu Turkmenistan Dipercepat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.