TEMPO.CO, Jakarta - Filsuf sekaligus kritikus sosial, Noam Chomsky berpandangan pelarangan berjilbab di India merupakan bentuk islamofobia paling menindas. Aktifis politik asal Amerika Serikat itu menilai kebijakan Bharatiya Janata Party (BJP) atau Partai Nasionalis Hindu tersebut telah membuat umat Muslim, yang berjumlah 250 jiwa di India, menjadi kelompok minoritas yang teraniaya.
“Patologi Islamofobia berkembang di seluruh Barat — tapi di
India adalah bentuk yang paling menindas,” kata Chomsky dalam webinar yang diselenggarakan oleh Indian American Muslim Council (IAMC), seperti dilansir dari
The News pada Senin 14 Februari 2022.
Sebelumnya pada beberapa pekan lalu, sejumlah sekolah di Karnataka melarang murid mereka masuk ke sekolah bila mengenakan jilbab. Larangan yang disebut diberlakukan atas perintah Kementerian Pendidikan India pun, menuai banyak protes.
Larangan berjilbab di kelas juga muncul bertepatan dengan persiapan pemilihan umun Partai BJP pimpinan Perdana Menteri India Narendra Modi. Umat Muslim India menilai larangan ini sebagai suatu diskriminasi dari pemerintah.
Menurut Chomsky rezim nasionalis sayap kanan telah secara tajam meningkatkan kejatahatan tidak hanya soal jilbab, tetapi juga masalah di Jammu dan Kashmir yang Diduduki Secara Ilegal (IIOJK) oleh India.
“Kejahatan di Kashmir memiliki sejarah panjang. Kashmir menjadi wilayah yang diduduki secara brutal dan kontrol militernya dalam beberapa hal mirip dengan Palestina,” ujar Profesor Emeritus di Massachusetts Institute of Technology (MIT) itu.
Ihwal apa yang terjadi di Asia Selatan secara umum ini, Chomsky menyebut ada sisi tidak terlihat yang lebih menyakitkan dari peristiwa ini. Tetapi dia masih memendam harapan dan menilik peluang untuk menyelesaikan masalah ini.
Beberapa sekolah di negara bagian Karnataka, India, sudah dibuka lagi pada Senin 14 Februari 2022. Kendati begitu, pelajar Muslim masih mendapat larangan berj
ilbab.
Sumber: the news
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.