TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara melalui telepon, Sabtu, 12 Februari 2022, di tengah ketegangan tinggi atas penumpukan militer Rusia di dekat Ukraina yang memicu kekhawatiran terjadinya invasi dalam waktu dekat.
Putin, yang berulang kali membantah rencana penyerangan, mengatakan kepada Biden bahwa Moskow akan meninjau ide-ide yang dia keluarkan untuk mengatasi tuntutan keamanan Rusia.
Sayangnya, menurut Kremlin, Barat masih tidak menangani masalah utama Moskow.
Dalam brifing pada wartawan, juru bicara Kremlin Yuri Ushakov menggambarkan panggilan itu sebagai pembicaraan biasa, tetapi terjadi dengan latar belakang "histeria" di Barat tentang invasi Rusia yang mengancam dan menurutnya tidak masuk akal.
Ushakov mengatakan Biden telah meminta agar panggilan itu dilakukan pada hari Sabtu sebagai akibat dari meningkatnya histeria.
"Biden diduga menyebutkan kemungkinan sanksi anti-Rusia yang keras dalam konteks situasi tegang di sekitar Ukraina, tetapi itu bukan fokus pembicaraannya yang agak panjang dengan pemimpin Rusia itu," kata Ushakov.
Dia mengatakan Biden memaparkan sejumlah pertimbangan untuk mengatasi serangkaian tuntutan keamanan yang dibuat Rusia dari Barat akhir tahun lalu, termasuk hak veto atas Ukraina yang pernah bergabung dengan NATO.
"Saya akan segera mencatat bahwa Presiden Rusia bereaksi dengan semangat bahwa pihak Rusia akan dengan hati-hati menganalisis pertimbangan yang diungkapkan oleh Biden dan tidak diragukan lagi akan mempertimbangkannya,"
“Tapi sayangnya, dan ini dikatakan, pertimbangan ini tidak menyentuh elemen utama dari inisiatif Rusia,” kata pejabat Kremlin itu.
Ushakov mengatakan gagasan Biden sebagian besar mengulangi gagasan yang ditetapkan dalam proposal tandingan AS dan NATO terhadap tuntutan keamanan Rusia yang diserahkan pada 26 Januari 2022.
Dia mengatakan Rusia praktis telah selesai menyusun tanggapannya terhadap proposal tandingan itu dan akan segera mengumumkannya.
Putin mengatakan kepada Biden bahwa dia pikir Barat tidak memberikan tekanan yang cukup pada Ukraina untuk menerapkan perjanjian damai Minsk dalam konflik di Ukraina timur, kata Ushakov.
REUTERS