TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Amina Mohammed mengaku terguncang oleh laporan pemerkosaan dari wanita Ethiopia, yang dia gambarkan sebagai "mimpi terburuk Anda."
Seperti dilansir Reuters Sabtu 12 Februari 2022, Mohammed mengatakan kepada wartawan di New York setelah kembali dari Ethiopia, dirinya hampir menangis ketika mendengar apa yang dialami para wanita itu, termasuk pemerkosaan geng dan pemerkosaan di depan anak-anak.
"Dalam mimpi buruk terburuk Anda, Anda tidak dapat membayangkan apa yang terjadi pada para wanita di Ethiopia," katanya. "Ini akan menjadi proses penyembuhan seumur hidup bagi banyak wanita dan anak-anak di Ethiopia."
Dia menyerukan pertanggungjawaban atas kekejaman yang dilakukan terhadap perempuan Ethiopia dan menceritakan pemandangan kelaparan di negara yang dilanda krisis itu.
Perang meletus di Tigray, Ethiopia pada November 2020. Konflik ini mengadu pemerintah Ethiopia dan sekutunya— termasuk pasukan Afar, melawan pasukan yang setia kepada Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), yang mengendalikan wilayah tersebut.
Semua pihak yang berperang dalam perang melakukan pelanggaran yang dapat dianggap sebagai kejahatan perang, menurut penyelidikan bersama oleh PBB dan Ethiopia yang diterbitkan pada November.
Laporan tersebut menuduh semua pihak menyiksa dan membunuh warga sipil, melakukan pemerkosaan berkelompok dan melakukan penangkapan atas dasar etnis.
"Semua orang harus disalahkan mereka dilakukan melintasi perbatasan dan wilayah," tutur Mohammed. "Keadilan dan akuntabilitas harus ditegakkan."
Pemerintah mengatakan telah mengadili tentara individu, meskipun tidak memberikan rincian, sementara TPLF mengatakan tentara yang terbukti bersalah akan dihukum.
Konflik juga diperparah oleh kekeringan, yang telah menyebabkan beberapa ratus ribu orang di Tigray, Ethiopia, menderita kelaparan. "Saya melihat kelaparan," kata Mohammed. "Jelas ada kekurangan gizi, banyak, banyak penyakit."
Baca juga: PBB: Setidaknya 108 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Udara Ethiopia
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.