TEMPO.CO, Jakarta - Australia tidak berencana mengganti nama kedutaan de facto Taiwan di negara itu dan tetap berkomitmen pada kebijakan satu-Cina, kata Menteri Luar Negeri Marise Payne di tengah ketegangan hubungan diplomatik dengan Beijing.
Payne mengatakan dia belum mengadakan pembicaraan dengan Taiwan, sebuah pulau yang memiliki pemerintahan sendiri tapi diklaim Cina sebagai wilayahnya, tentang kemungkinan mengubah nama kantor perwakilannya di Australia.
"Tidak ada diskusi seperti itu," kata Payne dalam jumpa pers yang diadakan di ibu kota Canberra dengan Menteri Luar Negeri Lituania Gabrielius Landsbergis yang sedang berkunjung, Rabu, 9 Februari 2022. "Australia tetap berkomitmen pada kebijakan satu-Cina kami."
Komentar itu muncul ketika Cina menurunkan hubungan dengan Lithuania dan menekan perusahaan multinasional untuk memutuskan hubungan dengan negara Baltik setelah pulau itu membuka Kantor Perwakilan Taiwan di Vilnius tahun lalu, tidak menggunakan kata "Taipei" yang umum digunakan.
Di Australia, perwakilan Taiwan dikenal sebagai Kantor Ekonomi dan Budaya Taipei di Australia.
Australia juga bergabung dengan Amerika Serikat dan Inggris dalam mendukung kasus perdagangan Uni Eropa melawan Cina di WTO atas dugaan pembatasan perdagangan Beijing di Lithuania yang dikatakan mengancam integritas pasar tunggal UE.
Landsbergis, yang berada di Canberra untuk membuka kedutaan besar Lithuania, menyambut baik langkah WTO Australia, menambahkan bahwa negara-negara yang ingin menggunakan perdagangan sebagai tindakan pembalasan harus diingatkan bahwa "negara-negara yang berpikiran sama memiliki alat dan peraturan yang membantu menahan paksaan."
"Untuk beberapa lama, Australia mungkin merupakan salah satu contoh utama ketika Cina menggunakan ekonomi dan perdagangan sebagai instrumen politik ... sekarang Lituania bergabung dengan klub eksklusif ini."
Hubungan antara Australia dan mitra dagang utama Cina sedang surut setelah Canberra melarang Huawei Technologies dari jaringan broadband 5G pada 2018 dan menyerukan penyelidikan independen tentang asal usul Covid-19.
Cina menanggapi tindakan itu dengan mengenakan tarif pada beberapa komoditas Australia, seperti jelai, daging sapi, batu bara, dan anggur.
Reuters