TEMPO.CO, Jakarta -Empat pembantu senior dan terdekat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengundurkan diri pada Kamis waktu setempat.
Seperti dilansir Reuters Jumat 4 Februari 2022, langkah ini menjadi pukulan telak bagi Johnson yang karirnya berada di ujung tanduk setelah serangkaian skandal menerpanya, termasuk skandal pesta di Downing Street saat lockdown.
Downing Street mengumumkan dalam sebuah pernyataan Kamis malam bahwa mereka telah menerima pengunduran diri Martin Reynolds, kepala sekretaris Boris Johnson yang mengirim email kepada sekitar 100 orang yang mengundang mereka ke pesta minuman pada Mei 2020. Selain itu, kepala stafnya Dan Rosenfield, juga mundur setahun setelah dia menjabat.
“Perdana menteri berterima kasih kepada mereka atas kontribusi penting kepada pemerintah, termasuk pekerjaan mereka saat pandemi dan pemulihan ekonomi,” kata seorang juru bicara Downing Street dalam sebuah pernyataan.
"Mereka akan tetap di tempat sampai penggantinya ditunjuk.”
Sehari sebelumnya, Munira Mirza, kepala kebijakan Downing Street, dan kepala komunikasi Jack Doyle, juga mengumumkan pengunduran diri mereka.
Mirza menyatakan mundur setelah Johnson membuat tuduhan "menyesatkan" terhadap pemimpin oposisi. Fitnah Johnson ini terjadi ketika dia membela diri di Parlemen pada Rabu menyusul rilis laporan internal yang memberatkan tentang pertemuan-pertemuan yang melanggar lokcdown di Downing Street.
Skandal pertemuan tersebut sangat melemahkan Johnson. Kini, seruan agar Johnson mundur tidak hanya dilontarkan kelompok oposisi, tetapi juga beberapa anggota partainya sendiri, Konservatif.
Setelah dia sekali lagi meminta maaf atas pertemuan selama sesi di parlemen pada Senin, Boris Johnson menuduh pemimpin Partai Buruh Keir Starmer membiarkan mendiang pedofil mantan bintang BBC Jimmy Savile untuk melarikan diri dari keadilan ketika dia menjadi kepala layanan penuntutan Inggris.
Penggunaan tuduhan ini, yang tersebar luas di kalangan konspirasi dan sayap kanan, menimbulkan kecaman. Dilansir Daily Mail, Keir Starmer sendiri menuduh Boris Johnson mengulangi "teori konspirasi fasis untuk mencetak poin politik murahan".
Mirza, yang telah bekerja untuk Johnson selama 14 tahun—termasuk ketika dia menjadi wali kota London—menulis dalam surat pengunduran dirinya bahwa "tidak ada dasar yang adil atau masuk akal untuk asumsi itu."
Downing Steet menekankan Boris Johnson berterima kasih kepada dua mantan penasihat atas "kontribusi mereka kepada pemerintah"
Baca juga: Lagi, Boris Johnson Diminta Mengundurkan Diri
SUMBER: REUTERS | DAILY MAIL
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.