Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WHO Ingatkan Kematian Akibat Omicron Terus Naik

Reporter

image-gnews
Varian baru virus corona, Omicron masih membuat khawatir para ahli. Pasalnya, Omicron lebih mudah membuat seseorang kembali terpapar atau reinfeksi meski sudah memiliki antibodi, tetapi gejalanya cenderung ringan pada yang sudah divaksinasi.
Varian baru virus corona, Omicron masih membuat khawatir para ahli. Pasalnya, Omicron lebih mudah membuat seseorang kembali terpapar atau reinfeksi meski sudah memiliki antibodi, tetapi gejalanya cenderung ringan pada yang sudah divaksinasi.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan para ilmuwan melacak naiknya angka kematian akibat varian Omicron Covid-19 yang terus menyebar ke seluruh dunia. "Sejak Omicron pertama kali diidentifikasi 10 minggu yang lalu, hampir 90 juta kasus telah dilaporkan ke WHO," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO dalam konferensi pers pada Selasa pagi, 1 Februari 2022.

“Kami sekarang mulai melihat naiknya kematian yang sangat mengkhawatirkan di sebagian besar wilayah di dunia,” ujarnya.

Tedros beberapa hari lalu telah memperingatkan bahwa berbahaya menganggap Omicron menjadi varian terakhir dari pandemi Corona. Varian tersebut, pertama kali diidentifikasi pada akhir November 2021 oleh para ilmuwan Afrika Selatan. Kini Omicron mendominasi menggantikan varian Delta di banyak wilayah di dunia. Omicron juga mampu menginfeksi orang yang divaksinasi lengkap.

Para ahli telah memperkirakan bahwa kenaikan kasus COVID-19 akibat penularan Omicron akan menyebabkan naiknya angka kematian. Padahal Omicron tidak lebih mematikan dibandingkan varian sebelumnya.

Kematian di AS akibat COVID-19 mencapai level tertinggi dalam 11 bulan terakhir hingga hari Minggu lalu, menurut analisis Reuters. Begitu pula Australia yang melaporkan hari paling mematikan dari COVID-19 sejak dimulainya pandemi pada 28 Januari. Total kematian global sekarang mencapai 5.676.248.

Lebih dari 1.000 orang di Ontario meninggal pada bulan Januari, angka yang membuat pejabat kesehatan provinsi mempertimbangkan faktor-faktor di balik kenaikan itu, termasuk peran jumlah kasus Omicron yang meningkat. Sementara vaksin kurang efektif dalam mencegah infeksi Omicron. Vaksin baru dianggap efektif mencegah orang masuk ke rumah sakit atau menderita gejala Covid yang parah termasuk kematian.

Maria Van Kerkhove dari WHO dan pejabat lainnya pada hari Selasa menyatakan kekhawatiran tentang penyebaran informasi yang salah tentang efektivitas vaksin. “Yang lebih mengkhawatirkan saat ini adalah angka kematian yang meningkat tajam,” kata Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk COVID-19.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi mulai mencabut langkah-langkah kesehatan masyarakat COVID-19, termasuk Inggris dan Denmark.

Mike Ryan dari WHO, kepala program kedaruratan organisasi, mendesak agar semua orang berhati-hati. "Ketakutan terbesar saya saat ini adalah negara-negara memiliki sindrom lemming," katanya. “Mereka membuka atas dasar bahwa negara sebelah terbuka.”

Dia mendesak negara-negara untuk mempertimbangkan situasi dengan hati-hati. Ia juga meminta sebelum memutuskan mencabut pembatasan, mempertimbangkan data untuk mengantisipasi peningkatan kasus. "Itu akan menghasilkan transmisi yang tidak perlu dan kematian yang tidak perlu."

Baca: Kasus Baru Covid-19 di Tokyo Tembus Rekor Tertinggi

GLOBAL NEWS | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WHO Sebut Wabah Penyakit di Gaza Bisa Lebih Mematikan daripada Bom

2 jam lalu

Warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel terbaring di lantai saat mereka dibantu di rumah sakit Indonesia setelah rumah sakit Al Shifa tidak berfungsi di tengah serangan darat Israel, di utara Jalur Gaza 16 November 2023. REUTERS/Fadi Alwhidi
WHO Sebut Wabah Penyakit di Gaza Bisa Lebih Mematikan daripada Bom

Penyakit dapat membunuh lebih banyak orang dibandingkan bom jika sistem kesehatan Jalur Gaza tidak diperbaiki.


WHO: Lonjakan Penyakit Pernafasan di Cina Tak Setinggi di Awal Pandemi Covid, Hanya Flu

22 jam lalu

Orang-orang menunggu di luar rumah sakit anak-anak di tengah peningkatan pneumonia mikoplasma, di Beijing, Cina 24 November 2023. Cina tengah dilanda wabah Penemonia yang banyak menyerang anak-anak. REUTERS/Florence Lo
WHO: Lonjakan Penyakit Pernafasan di Cina Tak Setinggi di Awal Pandemi Covid, Hanya Flu

Lonjakan penyakit pernapasan di Cina saat ini tidak setinggi sebelum pandemi Covid-19, dan bukan disebabkan patogen baru atau tidak biasa.


Lonjakan Penyakit Pernapasan Cina Tidak Setinggi Masa Pra-Pandemik Covid-19

1 hari lalu

Seorang pria yang membawa seorang anak duduk di luar rumah sakit anak-anak di Beijing, Cina, 27 November 2023. REUTERS/Tingshu Wang
Lonjakan Penyakit Pernapasan Cina Tidak Setinggi Masa Pra-Pandemik Covid-19

Sehubungan lonjakan penyakit pernapasan, WHO menegaskan tidak ada patogen baru atau tidak biasa yang ditemukan dalam kasus-kasus baru-baru ini.


Tentang Peningkatan Penyakit Pernapasan, Cina: Tidak Ditemukan Patogen Aneh

5 hari lalu

Ilustrasi WHO.  REUTERS/Dado Ruvic
Tentang Peningkatan Penyakit Pernapasan, Cina: Tidak Ditemukan Patogen Aneh

Data menunjukkan peningkatan penyakit pernapasan ini terkait dengan pencabutan pembatasan Covid-19 serta peredaran patogen yang biasa menyerang anak.


WHO Minta Cina Beri Informasi Mengenai Wabah Penyakit Pernapasan

5 hari lalu

Ilustrasi WHO.  REUTERS/Dado Ruvic
WHO Minta Cina Beri Informasi Mengenai Wabah Penyakit Pernapasan

WHO mengatakan ada laporan peningkatan kejadian penyakit pernafasan di negara tersebut.


Sidik Kasus Korupsi APD Covid-19 di Kemenkes, KPK Geledah Kantor BNPB

6 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri didampingi asisten Jubir, Takdir (kiri), memberikan keterangan kepada awak media terkait kegiatan penggeledahan rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 29 September 2023. Ali Fikri menyatakan tim penyidik KPK telah melakukan kegiatan penggeledahan di rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, selama 20 jam, berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa mata uang rupiah dan asing dengan jumlah mencapai puluhan miliar, dokumen penting, catatan keuangan dan aset yang bernilai ekonomis dalam pengembangan penyelidikan kasus tindak pidana korupsi di Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Sidik Kasus Korupsi APD Covid-19 di Kemenkes, KPK Geledah Kantor BNPB

KPK menggeledah beberapa lokasi yang berhubungan dengan dugaan kasus korupsi Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 di Kementerian Kesehatan.


Kesepian Jadi Ancaman Kesehatan Global, ini 5 Dampaknya bagi Fisik

7 hari lalu

Ilustrasi wanita kesepian. shutterstock.com
Kesepian Jadi Ancaman Kesehatan Global, ini 5 Dampaknya bagi Fisik

WHO menyatakan kesepian sebagai ancaman kesehatan global. Sejauh mana dampak kesepian pada kesehatan manusia?


Investigasi Covid-19 di Inggris: Sunak Pernah Mengatakan Biarkan Orang Mati daripada Lockdown

7 hari lalu

Kanselir Menteri Keuangan Rishi Sunak berbicara dalam konferensi pers tentang situasi yang sedang berlangsung dengan penyakit virus Corona (COVID-19) di London, Inggris 17 Maret 2020. [Matt Dunham / Pool via REUTERS]
Investigasi Covid-19 di Inggris: Sunak Pernah Mengatakan Biarkan Orang Mati daripada Lockdown

Rishi Sunak dikutip mengatakan pemerintah seharusnya "membiarkan orang mati" selama pandemi COVID-19 daripada memberlakukan lockdown


Penanganan Covid-19 Setelah Masa Pandemi

8 hari lalu

Dr Leong Hoe Nam (right), anInfectious Disease Specialist at Mount Elizabeth Novena Hospital, Singapore, Dr Egemen Ozbilgili, MD (middle), the Vice President of Asia Medical Lead, Pfizer Emerging Markets Asia, and Choo Houren (right), an oral antiviral user in a discussion of oral antiviral use to treat Covid-19 in the endemic age, in the Conrad Centennial Singapore, on November 17, 2023.  Photo by: Pfizer.
Penanganan Covid-19 Setelah Masa Pandemi

Ahli menyatakan pentingnya mengobati gejala Covid-19 untuk mencegah penyakit menjadi parah atau bahkan terjadinya peradangan.


Kongres APSR 2023: Covid-19 Masih Mengancam Kesehatan

8 hari lalu

Kongres APSR 2023: Covid-19 Masih Mengancam Kesehatan

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meskipun deklarasi darurat kesehatan masyarakat sudah berakhir, Covid-19 masih menjadi ancaman global.