TEMPO.CO, Jakarta -Amerika Serikat menuding Rusia akan menggunakan segala cara untuk menginvasi Ukraina. Menurut seorang AS kepada Reuters pada Jumat waktu setempat, kekhawatiran ini muncul jika jalur diplomasi gagal memenuhi tujuan Moskow.
“Rusia bisa saja sedang mempersiapkan invasi ke Ukraina dengan berbagai dalih. Hal itu dapat mengakibatkan meluasnya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan kejahatan perang,” kata pejabat yang menolak disebutkan namanya itu.
Pernyataan ini memperkuat kekhawatiran Ukraina. Dalam kesempatan terpisah, seorang intelijen militer Ukraina menuding pasukan khusus Rusia sedang mempersiapkan "provokasi" terhadap prajurit Rusia yang terletak di wilayah Transnistria, Moldova, untuk menuduh Kyiv.
Sementara itu, Ukraina mengusulkan pembicaraan tiga arah dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah kekhawatiran akan invasi Moskow tersebut. Usulan perundingan itu diungkapkan oleh seorang ajudan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, pada Jumat lalu.
“Kami masih menunggu reaksi atas hal ini, saya pikir, dari pihak Rusia. Tetapi mitra Amerika menunjukkan minat atas proposal itu,” ujar Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak.
Rusia telah mengerahkan sekitar 100 ribu tentara di perbatasan Ukraina dan pembicaraan diplomatik untuk mencoba dan menyelesaikan kebuntuan belum membuahkan hasil. Pembicaraan antara NATO dan Rusia pada Rabu lalu tidak mencapai kata sepakat. Satu hal yang paling mengganjal adalah masalah Ukraina dan keanggotaan NATO.
Baca juga: Eropa Memanas, NATO dan Rusia Gagal Capai Kesepakatan Atasi Krisis Ukraina
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.