Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaleidoskop 2021: Demo di Myanmar dan Malaysia Larang 'Allah' Dipakai Non-Islam

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Anggota Tentara Pertahanan Rakyat (PDF) berdiri di kamp pelatihan di daerah yang dikuasai pemberontak etnis Karen, Negara Bagian Karen, Myanmar, 11 September 2021. REUTERS/Stringer
Anggota Tentara Pertahanan Rakyat (PDF) berdiri di kamp pelatihan di daerah yang dikuasai pemberontak etnis Karen, Negara Bagian Karen, Myanmar, 11 September 2021. REUTERS/Stringer
Iklan

3. Pengadilan Malaysia Izinkan Umat Kristen Gunakan Kata Allah

Pemerintah Malaysia mengajukan banding atas keputusan Pengadilan Tinggi yang mengizinkan umat Kristen di sana menggunakan kata 'Allah' untuk merujuk pada Tuhan, 15 Maret 2021.

Pemerintah Malaysia merasa tidak puas dengan putusan itu. Pihak berwenang telah lama melarang umat Kristen menggunakan lafaz Allah. Mereka berdalih mengizinkan non-Muslim menggunakan kata "Allah" membingungkan dan bisa mempengaruhi Muslim untuk pindah agama.

Pengadilan Tinggi Malaysia memutuskan bahwa umat Kristen diizinkan menggunakan kata "Allah" dalam publikasi keagamaan untuk tujuan pendidikan. Tiga kata lain: Baitullah, Ka'bah, dan salat juga dapat digunakan dalam publikasi agama.

Dalam memberikan penilaiannya, Hakim Pengadilan Banding Nor Bee Ariffin mengatakan bahwa aturan tahun 1986 oleh kementerian dalam negeri yang melarang penggunaan empat kata itu oleh orang Kristen adalah ilegal dan tidak rasional

 4. Joe Biden Langsung Serang Putin 2 Bulan setelah Berkuasa

Presiden AS Joe Biden secara tidak langsung menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai pembunuh karena tudingan Amerika bahwa Rusia melakukan intervensi dalam Pilpres AS 2020, dalam sebuah wawancara 18 Maret 2021.

Menurut laporan intelijen Amerika, Putin mengarahkan upaya untuk mencoba memenangkan Donald Trump dalam pilpres AS melawan Joe Biden.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Laporan setebal 15 halaman, yang dirilis oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional AS, menambahkan tuduhan lama bahwa beberapa orang dekat Trump bersekongkol dengan Moskow untuk memperkuat klaim yang dibuat terhadap calon Joe Biden oleh tokoh-tokoh Ukraina yang terkait dengan Rusia menjelang pemilihan presiden AS 3 November.

Laporan itu juga mengatakan ada temuan baru bahwa Putin mengawasi atau setidaknya menyetujui campur tangan Rusia dalam pilpres AS untuk menguntungkan Trump.

Joe Biden mengatakan bahwa dia telah memperingatkan Putin tentang kemungkinan pembalasan darinya selama panggilan telepon pada akhir Januari.

"Dia akan membayar harganya," kata Biden. "Kami mengobrol lama, dia dan saya, ketika kami, saya cukup mengenalnya. Dan percakapan dimulai, saya berkata, 'Saya mengenal Anda dan Anda mengenal saya. Jika saya memastikan ini terjadi, maka bersiaplah."

Berikutnya: Peringatan Taliban Akan Kuasai Afghanistan 2-3 Tahun Lagi Meleset

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Tanzania, Lawan Timnas Indonesia dalam Uji Coba Sebelum Kualifikasi Piala Dunia 2026

2 hari lalu

Timnas Tanzania. Doc. tff.or.tz.
Profil Tanzania, Lawan Timnas Indonesia dalam Uji Coba Sebelum Kualifikasi Piala Dunia 2026

Duel Timnas Indonesia vs Tanzania nanti akan menjadi pertemuan kedua mereka sepanjang sejarah. Bagaimana profil tim asal benua Afrika tersebut?


153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

7 hari lalu

Seorang pria berjalan di jalan berlumpur, pasca banjir menyusul hujan lebat, di desa Kar Kar, provinsi Baghlan, Afghanistan 11 Mei 2024. REUTERS/Sayed Hassib
153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi


Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

12 hari lalu

Pemberontak Arakan Army di Myanmar. [ NARINJAYA]
Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.


4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

16 hari lalu

Pemandangan zona hijau di Kabul, Afganistan 13 Maret 2019. [REUTERS/Omar Sobhani/File Foto]
4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.


Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

16 hari lalu

Herat, salah satu kota di Afganistan yang jadi tujuan wisata (Pixabay)
Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

25 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

25 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

31 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Syuting Serial Netflix, Pangeran Harry dan Meghan Markle Fokus Olahraga Polo

34 hari lalu

Pangeran Harry, Duke of Sussex dari Inggris dan istrinya Meghan, Duchess of Sussex, menyaksikan final bola voli di Invictus Games 2023, sebuah acara multi-olahraga internasional untuk tentara yang terluka, di Duesseldorf, Jerman 15 September 2023. REUTERS/Piroschka Van Wouw
Syuting Serial Netflix, Pangeran Harry dan Meghan Markle Fokus Olahraga Polo

Pangeran Harry sedang bekerja keras untuk serial Netflix baru yang berfokus pada olahraga polo


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

36 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.