TEMPO.CO, Jakarta - Jepang memutuskan tidak akan mengirimkan pejabat negara ke Olimpiade musim dingin Beijing 2022. Keputusan Jepang ini berpotensi memperburuk ketegangan dengan Cina.
Kepala Sekertaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan Tokyo tidak akan mengirimkan delegasi dari pemerintah ke Olimpiade musim dingin. Namun akan mengirimkan pejabat yang punya hubungan langsung dengan Olimpiade.
“Jepang yakin penting bagi Cina untuk memastikan kebebasan, menghormati HAM dan aturan hukum yang merupakan nilai-nilai universal masyarakat internasional. Jepang sedang menyoroti hal-hal tersebut dengan Cina secara langsung pada level-level berbeda,” kata Matsuno.
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach memunjukan kertas bertuliskan Beijing yang menjadi tuan rumah IOC 2022 di Kuala Lumpur, Malaysia, 31 Juli 2015. Beijing menang perolehan suara perbandingan suara 44 melawan 40, dan satu abstain. AP/Joshua Paul
Keputusan Tokyo ini mengikuti jejak Amerika Serikat yang memboikot secara diplomatik Olimpiade Beijing 2022 atas kekhawatiran HAM di Cina, kendati Jepang secara eksplisit menghindari melabeli gerakan semacam itu.
Jepang adalah mitra Amerika Serikat, namun juga punya hubungan yang kuat secara ekonomi dengan Cina.
Pejabat yang akan berangkat ke Olimpiade musim dingin dari Jepang adalah Seiko Hashimoto Kepala Komite Olimpiade Tokyo 2020, sejumlah pejabat di Komite Olimpiade Tokyo dan Paralympic.
Menurut Matsuno, Olimpiade dan Paralympic adalah sebuah perayaan perdamaian dan olahraga memberikan keberanian pada dunia. Pemerintah Jepang mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai tersebut dan mengambil keputusan sendiri.
Sumber; Reuters
Baca juga: Surat Kabar di Jepang Sebut Tokyo Akan Ikut Boikot Olimpiade Beijing 2022
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.