Menurut laporan Daily Mail, 20 Desember 2021, Klyushin diekstradisi pada Sabtu lalu dari Swiss, di mana dia ditangkap pada bulan Maret saat bersama keluarnya sedang berlibur. Pengacaranya menyebut kasus itu dengan dalih bermotif politik untuk mengamankan ekstradisinya.
Tim hukumnya mengatakan alasan sebenarnya dari permintaan ekstradisi adalah pekerjaan dan kontaknya di dalam pemerintah Rusia yang memberinya akses ke informasi keamanan.
Mereka mengatakan dia berada di bawah pengawasan jaksa AS karena mereka menuduh salah satu rekan kerjanya meretas file Partai Demokrat dan kandidat presidennya Hillary Clinton untuk membantu mempengaruhi pemilihan 2016.
Salah satu karyawannya di perusahaan M-13, Ivan Yermakov, termasuk di antara 12 perwira intelijen militer Rusia yang dituduh pada 2018 dengan pelanggaran peretasan terkait dengan pemilihan presiden di AS.
Yermakov didakwa bersama Klyushin dalam pengaduan pidana Maret 2021 yang dibuka pada hari Senin. Juga didakwa dalam pengaduan adalah Nikolai Rumiantcev, 33, dari Moskow.
Mereka didakwa peretasan, penipuan sekuritas dan konspirasi, dan menghadapi hukuman 20 tahun penjara jika terbukti bersalah.
Mikhail Vladimirovich Irzak, 43, dan Igor Sergeevich Sladkov, 42, keduanya dari St. Petersburg, Rusia, juga didakwa di Distrik Massachusetts sebagai bagian dari skema tersebut.
Ermakov, Rumiantcev, Irzak dan Sladkov masih buron dan diyakini saat ini berada di Rusia.