TEMPO.CO, Jakarta - Rusia mengkonfirmasi ada 41 kasus varian baru Covid-19, omicron di negara itu. Jumlah tersebut dikonfirmasi oleh Anna Popova, Kepala pengawas konsumen dan Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko.
Murashko juga mengkonfirmasi sudah lebih dari 70 juta warga Rusia mendapat suntik dua dosis vaksin virus corona. Setidaknya 76 juta warga Rusia sudah suntik dosis pertama vaksin Covid-19.
Botol vaksin virus corona Sputnik V Rusia di Beograd, Serbia, 6 Januari 2021. [REUTERS / Fedja Grulovic]
Hampir 10 juta warga Rusia sudah mendapatkan imunisasi dosis ketiga vasin virus corona. Rusia memiliki populasi lebih dari 144 juta jiwa.
Gamaleya Institute di Moskow pada Jumat, 17 Desember 2021 menyebut vaksin virus corona buatan Rusia, Sputnik, akan memberikan anti-bodi, yang lebih kuat untuk melawan varian omicron ketika disuntikkan pada dosis yang ketiga, ketimbang dua dosis.
“Semua sample serum dari orang-orang yang sudah melakukan tes, mengandung tingkat antibodi yang diperlukan untuk menetralkan varian omicron,” kata Alexander Gintsburg, Kepala Gamaleya Institute.
Gintsburg tidak menyebut berapa banyak relawan yang ambil bagian dari studi tersebut. Studi itu membandingkan respon antibodi orang-orang pada level berbeda vaksin Covid-19.
Russian Direct Investment Fund, yang memasarkan vaksin Sputnik V secara internasional, mengatakan suntik dua dosis vaksin virus corona bisa memberikan perbedaan dari aspek gejala omicron hingga tingkat keparahan yang membuat pasien harus dilarikan ke rumah sakti. Pernyataan itu bertolak belakang dengan sebuah studi internasional, yang menemukan Sputnik tidak memberikan perlindungan pada varian baru Covid-19.
Sumber: Reuters
Baca juga: Covid-19: Rusia, Ukraina dan Rumania di Daftar Atas Penularan dan Kematian
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.