TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa, 21 Desember 2021, menyalahkan negara-negara barat atas ketegangan yang terjadi di Eropa karena telah salah menilai hasil perang dingin. Menurutnya, Rusia sanggup menghadapi setiap agresi militer dari negara-negara Barat dan akan mengembangkan pasukan Rusia lebih jauh.
“Mengapa mereka memperpanjang NATO dan meninggalkan pakta pertahanan rudal? Merekalah yang harus disalahkan untuk apa yang terjadi saat ini, untuk ketegangan yang terjadi di Eropa,” kata Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu untuk membahas insiden baru-baru ini dengan kapal selam laut dalam Rusia, yang terbakar di wilayah Laut Barents, di Moskow, Rusia 4 Juli 2019. [Sputnik / Mikhail Klimentyev / Kremlin via REUTERS]
Menurut Putin, setelah apa yang dianggap sebagai kemenangan perang dingin, penilaian Washington telah diselimuti euforia hingga mengarah pada kebijakan yang buruk.
Saat ini diperkirakan ada puluhan ribu tentara Rusia di perbatasan Rusia – Ukraina. Rusia menuntut agar NATO menolak keanggotaan Ukraina dan menjamin tidak akan ada senjata atau pasukan militer yang dikerahkan ke sana.
Presiden Putin mengatakan pihaknya berharap ada perundingan yang konstruktif dengan Washington dan Brussels terkait tuntutan jaminan keamanan dari Rusia. Saat ini, sudah ada tanda-tanda dari negara-negara Barat bahwa mereka siap untuk membahas perihal ini.
“Konflik persenjataan dan pertumpahan darah jelas bukan yang kami pilih. Kami tidak mau skenario seperti itu,” kata Putin.
Menurut Putin, proposal yang disorongkan Rusia (jaminan keamanan) bukanlah ultimatum. Hanya saja, tidak ada kemungkinan untuk mundur dari permasalahan Ukraina.
Sumber: Reuters
Baca juga: Putin - Xi Sindir AS: Berkedok Demokrasi dan HAM Campuri Urusan Rusia dan Cina
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.