TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Persaudaraan Islam Amerika (CAIR), organisasi advokasi Muslim terbesar di AS, memecat kepala cabang organisasi itu di Ohio karena diduga berbagi informasi rahasia dengan organisasi anti-Muslim.
Sebuah rilis berita dari CAIR, Selasa, 14 Desember 2021, mengatakan direktur CAIR Ohio, Romin Iqbal, mengaku bekerja dalam Proyek Investigasi tentang Terorisme (IPT), sebuah kelompok yang menyebut kegiatan mereka sebagai "pusat data kelompok teroris Islam radikal".
"Pengkhianatan dan pelanggaran kepercayaan ini direncanakan dan bertujuan, berlangsung selama bertahun-tahun," kata para pemimpin CAIR dalam rilis berita terpisah, Rabu.
Iqbal mengarahkan permintaan komentar dari Reuters kepada pengacaranya, yang menolak berkomentar.
Pendiri IPT, Steven Emerson, memiliki "sejarah mempromosikan informasi palsu dan teori konspirasi tentang Islam dan Muslim," menurut proyek penelitian Universitas Georgetown tentang Islamofobia. Emerson dianggap sebagai aktivis anti-Muslim oleh Pusat Bantuan Hukum untuk Masyarakat Miskin Selatan (SPLC).
Dalam sebuah pernyataan, IPT menuduh CAIR memiliki hubungan dengan kelompok militan Palestina Hamas, dan mengatakan "tidak ragu untuk mengungkap dan secara terbuka mengekspos aktivitas Islam radikal di tanah Amerika oleh kelompok-kelompok seperti CAIR, yang mengancam keamanan nasional kita."
CAIR menyangkal bahwa mereka memiliki hubungan dengan Hamas.
Kantor nasional CAIR menyewa seorang spesialis forensik untuk menyelidiki bukti yang diterima tahun lalu bahwa IPT telah mencoba menyusup ke organisasi Muslim-Amerika seperti CAIR menggunakan orang dalam.
Pada bulan November, spesialis forensik itu melaporkan kepada CAIR bahwa Iqbal telah berbagi informasi, "termasuk percakapan yang direkam secara diam-diam, rencana strategis, dan email pribadi," dengan IPT, menurut siaran pers hari Selasa.
Bukti yang diterima CAIR tahun lalu juga menunjukkan bahwa IPT "berkomunikasi dengan dan memberikan bantuan kepada intelijen Israel dan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu," kata rilis berita itu.
Setelah pemecatan Iqbal, kantor CAIR-Ohio di Columbus juga menemukan "pembelian mencurigakan" baru-baru ini dari pengecer amunisi dan senjata dengan kartu kredit yang dikelola Iqbal, menurut Whitney Siddiqi, direktur urusan masyarakat untuk CAIR Ohio.
Siddiqi mengatakan CAIR tidak dapat mengkonfirmasi Iqbal melakukan pembelian, tetapi mengatakan mereka sedang mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum terhadap Iqbal atas dugaan pelanggaran tugasnya.
Pada Selasa, CAIR menerima paket yang berisi suku cadang senapan AR-15. Siddiqi mengatakan lembaga penegak hukum setempat sedang menyelidiki akuisisi senjata, dan bahwa FBI juga telah diberitahu.