Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kejam, Tentara Myanmar Dituduh Bakar 11 Warga Hidup-hidup Sebelum Tembak Mati

Reporter

image-gnews
Tentara berdiri di luar Bank Sentral Myanmar selama protes terhadap kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. [REUTERS / Stringer]
Tentara berdiri di luar Bank Sentral Myanmar selama protes terhadap kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. [REUTERS / Stringer]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Myanmar telah dituduh mengumpulkan 11 orang di sebuah desa di Myanmar sebelum menembak dan membakar tubuh mereka. Kejadian kejam itu diungkapkan penduduk setempat dan laporan media.

Sisa-sisa tubuh manusia yang hangus terbakar ditemukan di sebuah desa di Sagaing. Di wilayah tersebut terjadi pertempuran sengit antara pasukan keamanan dan milisi yang dibentuk oleh penentang militer yang berkuasa mulai 1 Februari. Saat dibakar, korban masih hidup.

Dalam rekaman video, peristiwa mayat-mayat yang terbakar beredar di media sosial. Gambar-gambarnya dipublikasikan oleh beberapa media termasuk portal berita Myanmar Now.

Seorang pekerja sukarelawan yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa pasukan telah memasuki desa Don Taw pada Selasa pagi. Korban tewas sekitar pukul 11 pagi hari itu.

"Pasukan itu secara brutal membunuh siapa saja yang bisa mereka temukan," kata sukarelawan tersebut. Tidak dijelaskan apakah korban adalah anggota milisi atau warga sipil biasa.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih secara demokratis Aung San Suu Kyi pada Februari. Sejak itu protes meluas. Pasukan Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) yang menentang junta militer terbentuk untuk menghadapi tentara.

Kyaw Wunna, seorang anggota PDF mengatakan bahwa pasukan tiba dengan menembakkan senjata. Sebelum dibunuh, ke-11 orang itu dibawa ke sebuah lapangan dekat desa.

Pekerja sukarelawan bantuan lainnya mengatakan sekitar 3.000 orang telah melarikan diri dari lima desa di daerah itu. Mereka bersembunyi, takut akan lebih banyak penangkapan dan pembunuhan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang kerabat mengatakan, salah satu korban tewas, Htet Ko, adalah seorang mahasiswa berusia 22 tahun. Ia bukan anggota milisi dan tidak bersenjata.

"Ini tidak manusiawi. Saya merasakan sakit yang dalam di hati saya," kata kerabatnya. Htet Ko mencoba melarikan diri, tetapi terluka oleh tembakan senjata.

Dr Sasa, juru bicara pemerintah sipil bayangan Myanmar yang dibentuk setelah kudeta, menuduh para korban telah dicambuk, disiksa, dan dibakar hidup-hidup. Dalam sebuah posting di media sosial, dia menyebutkan semua korban adalah laki-laki, termuda berusia 14 tahun.

"Serangan-serangan mengerikan ini menunjukkan bahwa militer tidak menghargai kesucian hidup manusia," katanya.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), sebuah kelompok pemantau yang dikutip oleh PBB, mengatakan lebih dari 10.700 warga sipil telah ditahan. Sebanyak 1.300 dibunuh oleh pasukan keamanan sejak militer Myanmar merebut kekuasaan.

Baca: Junta Myanmar Pangkas Hukuman Aung San Suu Kyi Jadi Dua Tahun Penjara

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Vladimir Putin Bisa Saingi Joseph Stalin

22 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota pemerintah melalui tautan video di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow, Rusia 24 Januari 2023. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS
Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Vladimir Putin Bisa Saingi Joseph Stalin

Seperti sudah diprediksi, Vladimir Putin menang telak dalam pemilu Rusia yang diselenggarakan pada Minggu, 17 Maret 2024.


Ridwan Kamil Kurator IKN Berikan Contoh Negara yang Gagal Memindahkan Ibu Kota

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Ridwan Kamil saat meninjau proyek Tol IKN seksi 3A di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu, 1 November 2023. Tol IKN yang menghubungkan Balikpapan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan jarak 57 kilometer itu telah mencapai progres 55 persen. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Ridwan Kamil Kurator IKN Berikan Contoh Negara yang Gagal Memindahkan Ibu Kota

Ridwan Kamil pernah ingatkan Jokowi, IKN harus layak huni dan manusiawi jangan sampai gagal seperti pemindahan ibu kota baru di beberapa negara.


Mahfud Md Tanggapi Koalisi Besar: Tak Menutup Peluang Ada Oposisi

4 hari lalu

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD usai menghadiri pertemuan dengan koalisi pasangan Ganjar-Mahfud di High End, Menteng, Jakarta, Kamis, 15 Februari 2024. Pertemuan tersebut membahas tentang Pemilu 2024 seperti persoalan dugaan kecurangan dan akan menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU RI. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mahfud Md Tanggapi Koalisi Besar: Tak Menutup Peluang Ada Oposisi

Mahfud Md menanggapi pembentukan koalisi besar. Ia mengatakan, pembentukan koalisi besar berada di tangan pemerintahan yang baru.


Ditunjuk Jokowi Jadi Kurator IKN, Ridwan Kamil Belajar dari Kegagalan Malaysia dan Myanmar

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan para menteri Kabinet Indonesia Maju di IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat, 3 November 2023. Mensesneg Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Wakil Kepala Otorita IKN, dan Ridwan Kamil turut serta dalam obrolan pagi di tengah rindang pepohonan IKN tersebut. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Ditunjuk Jokowi Jadi Kurator IKN, Ridwan Kamil Belajar dari Kegagalan Malaysia dan Myanmar

Ridwan Kamil mengatakan bahwa IKN harus menjadi kota yang layak huni dan manusiawi, menghindari terulangnya kegagalan Malaysia dan Myanmar


Kim Jong Un Setir Tank Baru Saat Sidak Latihan Militer Korut

4 hari lalu

Tank Korea Utara mengikuti latihan militer yang dipandu oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Korea Utara, dalam gambar yang dirilis pada 14 Maret 2024.  KCNA via REUTERS
Kim Jong Un Setir Tank Baru Saat Sidak Latihan Militer Korut

Kim Jong Un menghadiri latihan perang militer Korea Utara pada Selasa lalu.


Dapat Ucapan Selamat, Begini Cerita di Balik Kedekatan Prabowo dengan Raja Yordania

4 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. TEMPO/Subekti.
Dapat Ucapan Selamat, Begini Cerita di Balik Kedekatan Prabowo dengan Raja Yordania

Prabowo mengaku mengasingkan diri ke Yordania karena berbagai macam tuduhan yang dialamatkan pada dirinya.


Kata Anies soal Kemungkinan Menjadi Oposisi Jika Kalah Pilpres

5 hari lalu

Calon Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan ditemui di Masjid Agung Bintaro, kawasan Tangerang Selatan, Jumat, 8 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Kata Anies soal Kemungkinan Menjadi Oposisi Jika Kalah Pilpres

Menurut Anies Baswedan, oposisi juga memegang peran penting dalam pemerintahan.


Anies Baswedan Belum Pastikan Jadi Oposisi: Bagaimana Kalau Ada Putaran Dua?

5 hari lalu

Anies Baswedan Belum Pastikan Jadi Oposisi: Bagaimana Kalau Ada Putaran Dua?

Anies Baswedan masih menugguhhasil rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum untuk melihat hasil Pemilihan Presiden 2024.


Anies Sebut Hampir Tidak Ada Oposisi di Era Jokowi

5 hari lalu

Calon Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan ditemui di Masjid Agung Bintaro, kawasan Tangerang Selatan, Jumat, 8 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Anies Sebut Hampir Tidak Ada Oposisi di Era Jokowi

Anies Baswedan menilai, hampir tidak ada partai oposisi yang bertahan di era pemerintahan presiden Jokowi.


Pemerintah India Didesak Hentikan Kerja Sama Drone dengan Israel untuk Bantai Warga Gaza

6 hari lalu

An Elbit Systems Ltd. Kendaraan udara tak berawak (UAV) Hermes 900 terlihat di pabrik drone perusahaan di Rehovot, Israel, 28 Juni 2018. REUTERS/Orel Cohen
Pemerintah India Didesak Hentikan Kerja Sama Drone dengan Israel untuk Bantai Warga Gaza

India dilaporkan membeli senjata senilai sekitar US$2 miliar dari Israel selama dekade terakhir.