TEMPO.CO, Jakarta - KBRI Nairobi pada Jumat mendorong UMKM Indonesia untuk menjajaki peluang ekspor ke Afrika karena besarnya potensi yang bisa diperoleh dari kerja sama perdagangan ini.
Hal ini disampaikan Duta Besar RI untuk Republik Kenya, Somalia, Uganda dan Republik Demokratik Kongo, Mohamad Hery Saripudin, dalam acara virtual Forum Bisnis Insan Cita "Peluang Ekspor ke Afrika" pada 3 Desember 2021.
Sebanyak 94 peserta, yang mayoritas berasal dari pelaku bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menghadiri upacara virtual ini. Selain itu CEO dari Kareem Internasional, Isnandar, juga hadir untuk menyampaikan sejumlah tips dan trik melakukan ekspor ke wilayah Afrika.
Pada 6 Oktober 2021, KBRI Nairobi telah mendirikan Soko la Indonesia di lingkungan kantor KBRI Nairobi, berisikan dua ribu lima ratus sampel produk Indonesia yang dipamerkan kepada para importir potensial di Kenya.
"Kami tunggu sampel produk dari rekan-rekan pelaku bisnis UMKM yang hadir dalam kegiatan ini untuk kami bantu promosikan melalui Soko la Indonesia," kata Dubes Hery menawarkan kepada para peserta yang ingin menjajaki pasar Afrika untuk mengirimkan sampel produknya, dalam keterangan pers KBRI Nairobi, yang diterima Tempo, 4 Desember 2021.
Dari respon para pengusaha Kenya yang mendatangi Soko la Indonesia untuk melihat dan mencoba sampel-sampel produk asal Indonesia, ternyata, selain bumbu, produk yang memiliki potensi untuk diekspor ke Kenya di antaranya adalah makanan ringan, kerajinan tangan, furnitur, dan kopi.
"Pada dasarnya, pengiriman sampel produk Indonesia ke Kenya adalah gotong royong. Kami membantu pengiriman sampel produk bagi para pelaku bisnis UMKM Indonesia untuk meringankan biaya pengiriman," papar Isnandar.
Selain mempromosikan produk Indonesia melalui Soko la Indonesia, KBRI Nairobi juga terus berupaya mengajak empat negara akreditasi (Kenya, Uganda, Somalia, dan RD Kongo) untuk memulai pembahasan mengenai pembentukan Preferential Trade Arrangements (PTA), yang dimaksudkan untuk memberikan fasilitas dan kemudahan kepada para pelaku bisnis dari kedua negara.
"Saya sudah menyampaikan draf usulan Indonesia mengenai Preferential Trade Arrangements (PTA) kepada 4 negara akreditasi. Semoga pembahasan awalnya dapat dilaksanakan segera," ujar Dubes Hery.
Forum bisnis dari Insan Cita ini diharapkan dapat meningkatkan minat para pelaku bisnis UMKM Indonesia untuk melakukan ekspor ke wilayah Afrika, khususnya Kenya yang merupakan gerbang masuknya barang-barang impor ke negara-negara lain di Kawasan Afrika Timur.
"Jika ada kemauan, pasti ada jalan. Saya harap melalui forum Insan Cita, akan terbentuk mekanisme konkrit ke depannya dalam mendorong masuknya produk Indonesia ke wilayah Afrika. KBRI Nairobi siap menampung produk-produk Indonesia untuk dipasarkan melalui Soko la Indonesia," ujar Dubes Hery.
Baca juga: Republik Demokratik Kongo Tawarkan RI Kerja Sama Carbon Trading