Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

27 Migran Tewas Saat Coba Menyeberang, Prancis dan Inggris Saling Menyalahkan

Reporter

image-gnews
Warga Muslim Tatar Polandia menghadiri pemakaman pengungsi Yaman, Mustafa Mohammed Murshed Al-Raimi, di desa Bohoniki dekat Sokolka, Polandia, 21 November 2021. Warga Tatar telah mengirimkan bantuan pakaian dan makanan untuk para migran dan tentara Polandia di perbatasan. REUTERS/Marko Djurica
Warga Muslim Tatar Polandia menghadiri pemakaman pengungsi Yaman, Mustafa Mohammed Murshed Al-Raimi, di desa Bohoniki dekat Sokolka, Polandia, 21 November 2021. Warga Tatar telah mengirimkan bantuan pakaian dan makanan untuk para migran dan tentara Polandia di perbatasan. REUTERS/Marko Djurica
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris dan Prancis saling menyalahkan atas tewasnya 27 migran yang tenggelam saat menyeberang Selat Inggris pada Rabu lalu. Kapal yang berangkat dari Dunkirk timur Calais ini membawa sekitar 50 orang.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan Prancis bersalah dalam kasus tersebut. Namun hal itu dibantah Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald yang menuduh Inggris memiliki manajemen imigrasi buruk.

Presiden Emmanuel Macron membela tindakan Paris. Ia menegaskan bahwa Prancis hanyalah negara transit bagi sebagian besar migran di negaranya. Ia menegaskan bahwa perlu peningkatan kerja sama Eropa untuk mengatasi imigrasi ilegal.

"Saya akan mengatakan dengan sangat jelas bahwa pasukan keamanan kami dimobilisasi siang dan malam," kata Macron selama kunjungan ke ibukota Kroasia Zagreb. Macron menjanjikan pasukan Prancis akan dimobilisasi maksimum dengan pasukan cadangan dan drone untuk mengawasi pantai.

"Di atas semua itu, kita perlu secara serius memperkuat kerja sama dengan Belgia, Belanda, Inggris, dan Komisi Eropa," ujarnya.

Perjalanan berisiko terpaksa ditempuh para migran dari Afghanistan, Irak dan negara lain yang ingin lari dari kemiskinan maupun politik di negaranya. Menurut pejabat Prancis, seorang penyelundup ditangkap semalam setelah membeli sampan di Jerman. Banyak pula yang menyeberang melalui Belgia sebelum mencapai pantai utara Prancis, dalam perjalanan ke Inggris.

Prancis akan mengundang menteri dalam negeri dari Belgia, Belanda, Jerman dan Inggris, serta Komisi Eropa. Pertemuan bersama akan dilakukan pada hari Minggu di Calais, menurut kantor perdana menteri Prancis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hubungan Inggris dan Prancis tegang karena saling tuding siapa yang harus bertanggung jawab atas insiden tersebut. Kedua negara telah berjanji untuk bekerja sama mencari solusi.

"Kami mengalami kesulitan membujuk beberapa mitra terutama Prancis, melakukan hal-hal yang pantas untuk situasi ini," kata Johnson.

Inggris mengulangi tawaran mengadakan patroli gabungan dengan Prancis di lepas pantai Prancis dekat Calais, tempat para migran turun ke perairan. Paris sebelumnya menolak seruan tersebut. Belum jelas benar apakah negara itu akan berubah pikiran lima bulan sebelum pemilihan presiden.

Baca: Boris Johnson Kaget 27 Migran Tewas Tenggelam

REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

1 hari lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

2 hari lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya


Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

4 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

6 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

7 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

8 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

10 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

11 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

12 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.