TEMPO.CO, Jakarta - Austria akan menjadi negara pertama di Eropa barat yang memberlakukan kembali penguncian penuh untuk mencegah penyebaran Covid-19, yang kemungkinan akan diikuti Jerman.
Pengumuman penguncian yang akan dimulai Senin, 22 November 2021, membuat pasar keuangan khawatir akan terjadinya kejatuhan ekonomi yang lebih dalam.
Eropa kembali menjadi pusat pandemi, menyumbang setengah dari kasus dan kematian global. Gelombang infeksi keempat telah menjerumuskan Jerman, ekonomi terbesar Eropa, ke dalam keadaan darurat nasional, kata Menteri Kesehatan Jens Spahn, Jumat, 19 November 2021.
Ia memperingatkan bahwa vaksinasi saja tidak akan mengurangi jumlah kasus.
Austria mengatakan selain penguncian, seluruh penduduk akan divaksinasi mulai 1 Februari 2021. Kedua keputusan itu membuat marah sejumlah warga yang melihat wajib vaksin sebagai pelanggaran HAM. Partai Kebebasan sayap kanan, yang memiliki kursi ketiga terbesar di parlemen, langsung menentang keputusan pemeritan itu.
Pemimpin partai Herbert Kickl memposting gambar di Facebook dengan tulisan, "Mulai hari ini Austria adalah kediktatoran." Partai tersebut melakukan protes pada Sabtu, sementara Kickl tidak dapat hadir karena ia dinyatakan positif Covid-19.
Sekitar dua pertiga dari mereka yang memenuhi syarat di Austria telah divaksinasi penuh, salah satu tingkat terendah di Eropa barat. Infeksi Covid-19 di Austria termasuk yang tertinggi di Eropa, dengan rata-rata 991 penderita per 100.000 orang dalam tujuh hari.
"Kami belum berhasil meyakinkan cukup banyak orang untuk divaksinasi," kata Kanselir Austria, Alexander Schallenberg, pada konferensi pers, Jumat, mengumumkan lockdown total.
"Menyakitkan bahwa tindakan seperti itu masih harus diambil."
Kasus harian di Austria pada 18 Novembver 2021 mencapai 15 ribu, tertinggi sejak pandemi.
Ditanya apakah Jerman dapat mengesampingkan penguncian penuh gaya Austria, Menteri Kesehatan Jerman Jens Spah mengatakan, "Kami sekarang berada dalam situasi di mana kami tidak dapat mengesampingkan apa pun."
"Kami berada dalam keadaan darurat nasional," katanya dalam konferensi pers seperti dikutip Reuters, Sabtu, 20 November 2021.
Kasus harian di Jerman pada 18 November 2021 mencapai 58 ribu lebih, yang merupakan tertinggi sejak pandemi.
Ancaman penguncian baru muncul ketika optimisme tumbuh tentang obat eksperimental Pfizer dan Merck yang mengurangi kemungkinan rawat inap dan penyakit parah, sehingga lebih banyak senjata dalam perang dunia melawan virus.
Pada Jumat, regulator obat UE mengatakan sedang meninjau data tentang pil Covid-19 Pfizer untuk membantu negara-negara anggota memutuskan adopsi cepat sebelum persetujuan formal di seluruh UE.
Penguncian yang membayangi berbagai sektor pasar keuangan pada hari Jumat, mendorong saham dan minyak turun serta menaikkan dolar.