TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Tavares, pada 16 November 2021, memberikan Kuliah Umum bertemakan ‘Hubungan Indonesia – Rusia: Menyongsong Kerja Sama Kota Kembar Magelang – Tula’. Acara dilakukan secara online, yang bertujuan mendorong proses pengembangan kerja sama Kota Kembar Magelang -Tula ('Mantul').
Tula adalah sebuah kota di wilayah barat Rusia.
Kedutaan Besar RI di Moskow dalam keterangannya pada Kamis, 18 November 2021, menjelaskan kuliah umum ini hasil kerja sama KBRI Moskow, Pemerintah Kota Magelang dan Universitas Tidar Magelang.
Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Tavares, pada 16 November 2021, memberikan Kuliah Umum bertemakan ‘Hubungan Indonesia – Rusia: Menyongsong Kerja Sama Kota Kembar Magelang – Tula’. Sumber: dokumen KBRI Moskow
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz dalam sambutannya mengapresiasi rencana pembentukan Kota Kembar Magelang – Tula atau yang disingkat Mantul. Progam ini digagas Duta Besar Tavares dan berharap KBRI Moskow dapat terus memfasilitasi terwujudnya kerjasama kedua kota tersebut.
“Dengan kerja sama Kota Kembar 'Mantul' diharapkan kota Magelang dapat mewujudkan visi sebagai kota yang maju, sehat dan bahagia,” kata Aziz.
Dalam kuliah umum, Tavares menyampaikan hal-hal berkaitan dengan pilar kerja sama yang akan dikembangkan melalui rencana Kota Kembar 'Mantul' yaitu: pendidikan (education), perdagangan dan UMKM (trade and MSME's), pemuda dan kebudayaan (youth and culture), pariwisata (tourism), dan kota pintar (smart city).
Selain itu, Duta Besar Tavares dalam kuliah umum tersebut juga menjelaskan tentang situasi Rusia terkini, hubungan bilateral Indonesia-Rusia, prospek perdagangan Indonesia-Rusia dan prospek kerja sama Magelang-Tula serta Universitas Tidar-Universitas Tula.
"Pemahaman masyarakat Indonesia mengenai Rusia kiranya perlu ditingkatkan. Terdapat banyak potensi kerja sama perdagangan, investasi, pariwisata, pendidikan dan teknologi yang sangat tinggi untuk digarap. Masih jarang sekali dijumpai barang Indonesia di pasar maupun supermarket Rusia," ungkap Duta Besar Tavares.
Menurut Tavares, semenjak bubarnya Uni Soviet pada 1991, Rusia bukan lagi negara komunis. Di bidang ekonomi, Rusia menduduki peringkat 11 ekonomi dunia dengan GDP USD 1,7 triliun atau perkapita USD 11,240. Rusia juga merupakan kekuatan militer global.
Dalam perdagangan, KBRI Moskow meneliti terdapat 21 jenis produk potensial yang dapat dijual di Rusia mulai dari pakaian, alas kaki, peralatan rumah tangga, sampai dengan barang-barang elektronik. Dari segi komoditi, kelapa sawit, teh, kopi, karet, coklat, buah tropis, produk perikanan, dan farmasi adalah jalan masuk bagi produk Indonesia ke pasar Rusia.
Wisatawan Rusia juga tidak sedikit yang berkunjung ke Indonesia. Pada 2019, kunjungan turis Rusia ke Indonesia mencapai 158.943 orang dengan rata-rata menghabiskan USD 2 ribu dengan jangka waktu kunjungan sekitar 2 pekan di tempat tujuan wisata.
Berkaca pada dinamika hubungan bilateral yang ada, Dubes Tavares optimis bahwa pembentukan kerjasama Kota Kembar 'Mantul' dapat turut mendongkrak peningkatan kerja sama kedua negara. Saat ini, baru Jakarta dan Moskow yang memiliki kerja sama kota kembar, maka diharapkan Magelang menjadi yang kedua untuk dapat bekerja sama dengan Kota Tula.
Baca juga: Isi Kuliah Umum di Unhan, Yahya Staquf: Dunia Ingin Indonesia Jadi Negara Kuat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.