TEMPO.CO, Jakarta - Saif al-Islam al-Gaddafi, 49 tahun, putra almarhum pemimpin Libya Muammar Gaddafi, muncul ke publik untuk pertama kali pada Minggu, 14 November 2021. Kehadiran Saif itu karena dia hendak mendaftarkan pencalonan dirinya sebagai Presiden Libya.
Jika tidak ada aral melintang, pemilu Presiden Libya akan diselenggarakan pada 24 Desember 2021. Pemilu ini diharapkan mengakhiri berpuluh tahun kekacauan yang terjadi di Libya sejak Gaddafi digulingkan dari kekuasaan.
Baca Juga:
Muammar Qadhafi. REUTERS/Ismail Zitouny
Gaddafi adalah pemimpin yang paling berpengaruh dan kontroversial di Libya. Saat ini sudah ada sejumlah kandidat yang mendaftar untuk menjadi Presiden Libya berikutnya.
Salah satu yang mencalonkan diri adalah komandan militer wilayah timur Libya Khalifa Haftar, Perdana Menteri Libya Abdulhamid al-Dbeibah dan Juru bicara parlemen Libya Aguila Saleh.
Saif sudah cukup terkenal di Libya dan pernah berperan dalam pembentukan sebuah kebijakan besar sebelum rezim keluarganya digulingkan pada 2011 silam. Saif hampir tak pernah kelihatan dimuka publik hampir selama 10 tahun.
Masuknya Saif dalam bursa calon Presiden Libya diperebutkan oleh franksi-fraksi di Libya. Hal ini dapat menimbulkan pertanyaan baru terkait kandidat yang tidak bisa diterima oleh sejumlah wilayah.
Kendati masyarakat Libya dan negara-negara luar mendukung sebagian besar fraksi-fraksi di negara itu, sebagian besar pemilih ragu dengan pemilu karena mereka yang berlaga ribut soal aturan dan jadwal.
Baca juga: Anak Muammar Gaddafi Bebas dari Penjara, Langsung ke Turki Tinggalkan Libya
Sumber : Reuters
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.