TEMPO.CO, Jakarta - Berita pertama yang ada di urutan teratas Top 3 dunia pada 11 November 2021 adalah kabar soal tentara Arab Saudi yang ditarik dari salah satu pangkalan militer utara di Yaman. Sebuah sumber mengatakan sejumlah anggota pasukan dan peralatan dimuat di kapal perang di pelabuhan Aden, sementara yang lain terbang dari bandara kota.
Diurutan kedua Top 3 dunia, ada berita mengenai sejarah hukuman mati dengan cara digantung. Hukuman seperti ini rupanya sudah ada sejak zaman Masehi. Pada abad ke10 Masehi, hukuman gantung menjadi metode eksekusi yang dianggap paling biasa di Inggris.
Berikut Top 3 dunia selengkapnya :
1.Saudi Bantah Tarik Pasukan dari Yaman
Pasukan militer Arab Saudi di Yaman dikabarkan ditarik dari pangkalan militer utama di distrik Burayqah di kota pelabuhan selatan Aden. Konvoi panjang militer Kerajaan Arab Saudi terlihat pada hari Selasa, 9 November 2021 menuju dari pangkalan militer Burayqah, lalu ke pelabuhan Aden.
Juru bicara koalisi militer pimpinan Saudi, Turki al-Malki, mengatakan kepada Reuters bahwa laporan yang beredar tentang penarikan militer Saudi dari Yaman selatan "tidak benar dan tidak berdasar".
Menurut dia, pasukan koalisi untuk memerangi kelompok Houthi yang didukung Iran, hanya dipindahkan sesuai strategi.
Baca selengkapnya di sini
Ilustrasi hukuman gantung. latimes.com
2. Hukuman Mati dengan Cara Digantung Sudah Ada Sebelum Masehi
Hukuman gantung yang diterapkan oleh sejumlah negara, Singapura salah satunya, telah ada sejak sebelum Masehi. Menurut laman deathpenaltyinfo.org, pada abad ke10 Masehi hukuman gantung menjadi metode eksekusi yang dianggap paling biasa di Inggris.
Oleh Raja Inggris, William, hukuman gantung dilarang untuk dijadikan cara mengeksekusi, di luar keadaan perang. Namun aturan ini tak bertahan lama. Pada abad ke16, pemerintahan Henry VIII, kembali menerapkan hukuman gantung.
Sejak itu, sekitar 72 ribu orang dieksekusi. Hukuman gantung dianggap ampuh untuk mengatasi tindak kejahatan.
Baca selengkapnya di sini
Karyawan Volkswagen tiba di pabrik untuk menghadiri pelatihan sebelum dibuka kembali pabrik Volkswagen di tengah pandemi wabah Virus Corona di Puebla, Meksiko, 16 Juni 2020. Puebla, tempat produsen mobil Jerman dan unit merek mewah Audi memiliki pabrik besar, mengatakan pekan lalu bahwa dewan kota belum siap untuk membuka kembali sektor otomotifnya karena kekhawatiran tentang wabah virus corona baru (Covid-19). REUTERS/Imelda Medina
3. Warga Jerman Usia 30 Tahun ke Bawah Disarankan Pakai Vaksin Biontech/Pfizer
Komite penasehat Jerman (STIKO) pada Rabu, 10 November 2021, merekomendasikan warga yang berusia di bawah 30 tahun hanya mendapatkan vaksin virus corona merek Biontech/Pfizer. Sebab vaksin Biontech/Pfizer menyebabkan radang jantung lebih sedikit pada kalangan usia muda, ketimbang vaksin merek Moderna.
STIKO juga merekomendasikan ibu hamil agar hanya disuntik vaksin virus corona merek Biontech/Pfizer, berapa pun umurnya. Rekomendasi itu berdasarkan data dari Paul Ehrlich Institute (PEI) dan data internasional terbaru.
Baca selengkapnya di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.