TEMPO.CO, Jakarta - Calon independen pemilihan Presiden Honduras, Santos Rodríguez Orellana, ditangkap dengan tuduhan terlibat opencucian uang kurang dari 4 minggu sebelum pemungutan suara, 28 November 2021.
Mantan kapten tentara ini dikenal sangat vokal, meski dalam pilpres ini kurang diperhitungkan dibandingkan capres dari partai politik. Namun ia dikenal sangat vokal termasuk ketika ia menyebut saudara laki-laki Presiden Juan Orlando Hernández terkait dengan perdagangan narkoba.
Rodríguez Orellana ditangkap pada Kamis, 4 November 2021, di bandara Toncontín di Tegucigalpa saat ia kembali dari kunjungan ke Kepulauan Bay. Istri dan ibu mertuanya juga ditangkap, demikian laporan ABC News.
Rodríguez Orellana adalah kandidat presiden dari Gerakan Martabat dan Harapan dalam pemilihan 28 November.
Dia diberhentikan dari tentara pada 2016 setelah mencela Juan Antonio Hernández. Pada saat itu, militer hanya menyatakan alasan pemecatan karena tindakan tidak terhormat,
Ocehannya terbukti benar, Saudara laki-laki presiden itu kemudian ditangkap di Amerika Serikat dengan tuduhan perdagangan narkoba dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Yuri Mora, juru bicara Kejaksaan Agung, mengatakan bahwa penyelidikan terhadap Rodríguez Orellana dimulai pada tahun 2014.
Kejaksaan menuduh bahwa Rodríguez Orellana saat berada di militer menyita uang tunai dari pengedar narkoba dan menyimpan sebagian untuk dirinya sendiri.
Kejaksaan juga mengatakan dia terlibat pembunuhan, termasuk seorang informan rahasia Administrasi Penegakan Narkoba AS.
Menurut Kejaksaan, uang hasil kejahatan itu dicuci melalui bisnis milik istri dan ibu mertua Rodríguez Orellana.
“Dipastikan bahwa jutaan yang dipindahkan Kapten Orellana, serta keluarganya di sistem perbankan nasional tidak sesuai dengan pendapatannya,” kata Mora. Dia mengatakan Orellana dan kerabatnya tidak bisa membenarkan dana tersebut dalam wawancara dengan penyidik.
Pihak berwenang juga menyita properti, bisnis, dan kendaraan yang terkait dengan keluarga tersebut.
Salomón Amador, pengacara Rodríguez Orellana, mengatakan kepada media lokal bahwa kliennya dijadwalkan hadir di hadapan hakim Kamis dan akan menyangkal tuduhan itu.
Dia mengatakan bahwa ibu mertua Rodríguez Orellana adalah seorang pengusaha penting dan direktur pasar terbesar di ibukota, memungkinkan dia untuk mengumpulkan sumber daya yang signifikan. Amador mengatakan mereka telah meminta salinan pergerakan uang tersebut dari pihak berwenang, tetapi tidak pernah dibagikan.
Kedutaan Besar AS di Honduras mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Rodríguez Orellana juga sedang diselidiki di Amerika Serikat atas dugaan terkait dengan perdagangan narkoba.
Menurut Reuters, kandidat Presiden Honduras lain adalah istri mantan Presiden Manuel Zelaya, Xiomara Castro, yang didukung koalisi partai oposisi.
Nasry Asfura dari Partai Nasional mendapat dukungan Presiden Hernandez. Ia menjadi wali kota Tegucigalpa sejak 2014.
Calon lain adalah Yani Rosenthal, pengusaha dan berasal dari keluarga kaya dan berpengaruh. Ayahnya pernah menjadi wakil presiden.