TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengabarkan pada Presiden Turki Tayyip Erdogan di sela-sela KTT G20 di Roma, Italia, bahwa jet tempur F-16 pesannya harus diproses melalui sebuah prosedur yang berlaku di Amerika Serikat. Erdogan menyebut Amerika Serikat telah menyambut positif Turki mau membeli jet tempur F-16 dari Negara Abang Sam.
Ankara sebelumnya membeli lebih dari 100 unit jet tempur F-35, namun Washington mencoret Turki dari daftar pembeli tersebut karena Turki membeli sistem rudal S-400 dari Rusia. Turki menyebut keputusan tersebut tidak adil dan menuntut agar pembayaran uang USD 1,4 miliar (Rp 19 triliun) dikembalikan.
Baca Juga:
Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi video dengan para pemimpin G20 untuk membahas wabah penyakit virus Corona (COVID-19), di Huber Mansion di Istanbul, Turki, 26 Maret 2020. [Kantor Kepresidenan Turki via REUTERS]
Menurut Erdogan, uang USD 1,4 miliar tersebut akan digunakan untuk membiayai pembelian 40 unit jet tempur F-16 dan memondernisasi 80 peralatan tempur Turki. Namun Washington mengatakan belum mengajukan penawaran harga ke Ankara (penjualan jet tempur F-16).
“Persiden Biden menegaskan kemitraan kami dan pentingnya Turki sebagai sekutu NATO, namun Amerika Serikat waswas Turki memiliki sistem rudal S-400 buatan Rusia,” demikian keterangan Gedung Putih.
Hubungan antara Ankara dan Washington dalam beberapa tahun terakhir diselimuti ketegangan, mulai dari perbedaan kebijakan kedua negara soal Suriah, permasalahan HAM hingga keputusan Turki membeli sistem rudal dari Rusia S-400. Amerika Serikat telah menjatuhi Turki sanksi karena membeli sistem rudal S-400 tersebut.
Kepresidenan Turki mengatakan kedua pemimpin (Erdogan dan Biden) sudah sepakat membentuk sebuah mekanisme untuk memperkuat hubungan kedua negara. Sumber di pemerintah Turki mengatakan pembicaraan resmi kedua negara diselimuti dengan atmosfir positif.
Dalam KTT G20, Erdogan menegaskan lagi ke Biden bahwa Turki tidak setuju dengan Amerika Serikat, yang mendukung YPG, sebuah kelompok yang menjadi sekutu Amerika Serikat dalam memerangi ISIS di utara Suriah. Bagi Turki, YPG adalah sebuah kelompok teroris.
Baca juga: Taiwan Hentikan Penerbangan Seluruh Armada F-16 Setelah Satu Pesawat Jatuh
Sumber: Reuters
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.