TEMPO.CO, Jakarta - Penguasa militer Myanmar menangkap seorang mantan pengawal Aung San Suu Kyi dan menuduhnya mengunggah status di Facebook yang dianggap mendukung pemimpin digulingkan dan pemerintah bawah tanah Myanmar.
Cherry Htet, seorang polisi wanita berpangkat pembantu letnan, ditahan pada hari Kamis lalu di Naypyitaw berdasarkan pasal 505a KUHP. Junta Militer mengatakan dia memiliki hubungan dengan Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), yang mereka anggap sebagai organisasi teroris.
“Mereka menuduhnya menulis sesuatu di akun Facebook dengan nama Cherry Htet, tetapi akun itu masih memposting status bahkan setelah dia ditangkap,” kata seorang sumber yang dekat dengan polisi seperti dikutip Myamnar Now, Senin, 27 September 2021. "Saya pikir itu akun palsu."
Cherry Htet telah diawasi oleh junta sejak kudeta 1 Februari dan dilaporkan dipaksa bekerja di kantor Markas Besar Kepolisian Myanmar di Naypyitaw, kata seorang temannya.
Dia bertugas di tim keamanan pribadi Suu Kyi selama perjalanan luar negeri dan domestik di bawah pemerintahan Liga Nasional untuk Demokrasi dan bekerja untuk departemen anti-terorisme Pasukan Khusus. Bosnya, kapten polisi Zaw Win Tun, adalah penuntut dalam kasusnya.
Pasukan Junta menyita telepon dan komputer Cherry Htet pada 14 September 2021 dan dia secara efektif berada di bawah tahanan rumah sejak kudeta, kata teman itu. Dia sedang diinterogasi di kantor polisi pusat Pyinmana di Naypyitaw, kata kedua sumber tersebut.
Suu Kyi pernah memberi Cherry Htet kalung yang kabarnya dia desain sendiri sebagai hadiah ulang tahun, menurut postingan Facebook dari Februari tahun lalu.
Juru bicara Junta Zaw Min Tun mengatakan kepada BBC Burma pada hari Minggu bahwa Cherry Htet sedang diinterogasi atas dugaan hubungannya dengan NUG.
Ratusan petugas polisi telah bergabung dengan Gerakan Pembangkangan Sipil dalam upaya untuk menggulingkan kediktatoran.
Junta telah memantau dengan cermat aktivitas online petugas polisi, terutama letnan dan pembantu letnan, kata seorang petugas polisi yang tidak mau disebutkan namanya.
“Perhatian utama mereka adalah kami menggunakan Facebook,” katanya.
Cherry Htet dan anggota tim keamanan Suu Kyi lainnya tidak hadir ketika Penasihat Negara ditahan pada malam kudeta, kata pengacara Suu Kyi.
Zaw Naing Win, mantan asisten pribadi Aung San Suu Kyi di kementerian luar negeri, dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara pada Juli 2021 setelah ia mengundurkan diri dari jabatannya menyusul kudeta militer.