TEMPO Interaktif, Oslo: Bekas Presiden Finlandia dan penengah dalam perundingan antara Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka, Martti Ahtisaari, hari ini menerima Hadiah Nobel Perdamaian atas usaha-usahanya yang tak kenal lelah dalam membangun perdamaian dari Asia hingga Eropa selama tiga dekade lebih.
"Luas dan cakupan kegiatan Ahtisaari hampir tak dapat dipercaya," kata Ketua Komite Nobel Ole Danbolt Mjoes sebelum menyerahkan medali emas dan diploma Nobel kepada Ahtisaari dalam sebuah upacara di Oslo, Norwegia.
Dengan demikian, Ahtisaari, 71 tahun, berhak menerima uang 10 juta kronor Swedia atau sekitar Rp 13,2 miliar. Beberapa waktu lalu di menyatakan harapannya bahwa Nobel ini akan memudahkannya untuk menarik dana bagi kerja-kerja perdamaiannya. Dia telah mendirikan Crisis Management Initiative, lembaga nirlaba yang berpusat di Helsinki, Finlandia, pada 2000.
AFP | IWANK