Ini Cara Efektif Taliban Kalahkan Musuhnya di Panjshir

Reporter

Editor

Yudono Yanuar


TEMPO.CO, Jakarta - Selama beberapa hari terakhir, Ahmad Massoud, putra mendiang komandan anti-Taliban Ahmad Shah Massoud, memberikan perlawanan pada Taliban di Panjshir.

Panjshir, satu-satunya provinsi di Afghanistan, yang belum dikuasai Taliban, sedikit demi sedikit jatuh. Sebuah foto menunjukkan pasukan Taliban berpose di depan kantor Gubernur di wilayah perbukitan yang berjarak 125 kilometer dari Kabul. Bendera Taliban juga terlihat berkibar di sana.

Namun Massoud, 32 tahun, yang merupakan lulusan akademi militer Inggris Sandhurst, tidak mau menyerah. “Kami masih ada di Panjshir dan penolakan kami masih berlanjut,” kata Massoud di Twitter, sambil memastikan dia dalam kondisi aman, namun tidak mau menjelaskan posisinya.   

Front Perlawanan Nasional (NRF) di bawah pimpinan Massoud menghadapi kesulitan besar untuk bisa mengimbangi pasukan Taliban. Dalam sebuah pertempuran, Senin, dua pentolan NFR tewas.

Jenderal Abdul Wudod Zara, yang merupakan keponakan dari pemimpin perlawanan Panjshir Ahmad Massoud, tewas. Selain itu, juru bicara tim perlawanan Fahim Dashti juga tewas.

Taliban menggunakan taktik mengisolasi kawasan Panjshir dari segi pasokan logistik dan juga komunikasi. Akibatnya, toko dan pasar mulai kehabisan dagangan dan masyarakat sulit mendapat bahan makanan.

Taliban juga mematikan sarana komunikasi telepon dan Internet ke wilayah lawan. 

Pemadaman media virtual ini telah menyebabkan ketidakseimbangan informasi dari garis depan pertempuran melawan Taliban di Panjshir. Dalam beberapa hari terakhir, warga keturunan Panjsir di Kabul dan di luar negeri menghadapi kesulitan besar untuk mendapatkan kabar terbaru dari keluarga mereka di rumah.

Hilangnya saluran komunikasi ini tampaknya juga menyulitkan komando pasukan NRF.

Seorang warga sipil Panjshir berusia dua puluhan, yang tidak ingin mengungkapkan identitasnya karena alasan keamanan, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa situasi di provinsi itu "mengerikan" dan "menegangkan" bagi 130.000 orang yang terperangkap di sana.

Dia mengatakan bahwa Panjshir saat ini menghadapi kekurangan kebutuhan pokok yang sangat besar. Selama seminggu terakhir, Taliban telah memblokir jalan dari Kabul ke Panjshir, yang membuat barang hampir tidak mungkin masuk ke lembah.

“Makanan apa pun yang ada di rumah orang, itu yang mereka makan selama berminggu-minggu, sekarang, toko dan pasar kosong semua,” katanya.

Pemuda itu, yang seperti ribuan orang lainnya melarikan diri dari distrik-distrik di jantung provinsi ke daerah pegunungan ketika pasukan Taliban maju dalam beberapa hari terakhir, mengatakan fasilitas medis di Panjshir juga mengalami kekurangan.

"Keluarga saya ada yang sakit, tapi saya tidak punya cara untuk membantu mereka," katanya.

Pada konferensi pers pada hari Senin, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa provinsi itu sekarang sepenuhnya di bawah kendali mereka.

“Orang-orang yang tinggal di lembah Panjshir adalah bagian integral dari badan nasional. Mereka adalah saudara kami. Tidak ada bias terhadap mereka. Semua hak yang dimiliki warga negara Afghanistan yang lain, orang-orang Panjshir juga memilikinya,” kata Mujahid.








Daftar Lengkap 10 Negara Paling Bahagia dan Paling Tidak Bahagia 2023, dari Finlandia hingga Afghanistan

1 hari lalu

Ilustrasi kebahagiaan orang-orang Finlandia.[VisitFinland/CNN Travel]
Daftar Lengkap 10 Negara Paling Bahagia dan Paling Tidak Bahagia 2023, dari Finlandia hingga Afghanistan

10 negara paling bahagia dan paling tidak bahagia dari Finlandia hingga Afghanistan


10 Negara Paling Tidak Bahagia di Dunia Menurut World Happiness Report 2023

1 hari lalu

Pengungsi Afghanistan menghabiskan waktu bersama setelah banjir besar di distrik Khushi di Logar, Afghanistan, 21 Agustus 2022. REUTERS/Stringer
10 Negara Paling Tidak Bahagia di Dunia Menurut World Happiness Report 2023

Afganistan dan Libanon menjadi dua negara paling tidak bahagia di dunia.


PBB: Taliban Tangkap Penganjur Pendidikan Anak Perempuan di Afghanistan

3 hari lalu

Siswa sekolah dasar perempuan meninggalkan sekolah setelah kelas di Kabul, Afghanistan, 25 Oktober 2021. REUTERS/Zohra Bensemra
PBB: Taliban Tangkap Penganjur Pendidikan Anak Perempuan di Afghanistan

Matiullah Wesa selama bertahun-tahun mengadvokasi pendidikan anak perempuan, sementara Taliban melarang perempuan bersekolah.


Ramadan di Afghanistan: Jangankan Berbagi, untuk Kebutuhan Keluarga Sendiri Saja Sulit

5 hari lalu

Suasana pasar di Kabul saat Ramadan, 21 Mei, 2020. REUTERS/Mohammad Ismail (File Foto)
Ramadan di Afghanistan: Jangankan Berbagi, untuk Kebutuhan Keluarga Sendiri Saja Sulit

Ketidakstabilan ekonomi menyebabkan banyak keluarga di Afghanistan kesulitan membeli makanan selama Ramadan, apalagi untuk berbagi.


Gempa Guncang Afghanistan-Pakistan, Sedikitnya 19 Orang Tewas

9 hari lalu

Warga mencari barang-barang yang bisa diselamatkan di antara reruntuhan rumah yang hancur akibat gempa di Desa Akbar, Provinsi Paktika, Afghanistan, 23 Juni 2022. Ini merupakan gempat paling mematikan di Afghanistan dalam dua dekade. REUTERS
Gempa Guncang Afghanistan-Pakistan, Sedikitnya 19 Orang Tewas

Gempa dirasakan di area seluas lebih dari 1.000 kilometer oleh sekitar 285 juta orang di Pakistan, India, Uzbekistan, Tajikistan, Afghanistan


Inggris Selidiki Pasukan Khusus SAS dalam Pembunuhan di Afghanistan

9 hari lalu

Seorang bocah Afghanistan menyaksikan seorang tentara Inggris berpatroli di provinsi Helmand, Afghanistan selatan 20 Juni 2006. REUTERS/Ahmad Masood
Inggris Selidiki Pasukan Khusus SAS dalam Pembunuhan di Afghanistan

Kemhan Inggris menyelidiki keterlibatan pasukan khusus SAS dalam kasus dugaan pembunuhan di Afghanistan.


Gempa Dahsyat Guncang Afghanistan, Pakistan, India

10 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Dahsyat Guncang Afghanistan, Pakistan, India

Gempa berkekuatan M 6,5 melanda daerah-daerah di Afghanistan dan Pakistan, hingga Ibu Kota India. Setidaknya 2 orang tewas.


Australia Tangkap Bekas Tentara atas Dugaan Kejahatan Perang di Afghanistan

11 hari lalu

Ilustrasi borgol (inloughborough.com)
Australia Tangkap Bekas Tentara atas Dugaan Kejahatan Perang di Afghanistan

Australia telah menangkap seorang mantan tentara karena diduga membunuh seorang warga sipil Afghanistan.


PBB Kekurangan Dana, Jatah Makan Jutaan Warga Afghanistan Dipangkas

13 hari lalu

Seorang wanita Afghanistan menerima uang dari seorang pekerja UNHCR di pusat distribusi di pinggiran Kabul, Afghanistan, Kamis, 28 Oktober 2021. Menurut juru bicara UNHCR, Babar Baloch, sekitar 9 juta warga Afghanistan hanya selangkah lagi dari kelaparan. REUTERS/Zohra Bensemra
PBB Kekurangan Dana, Jatah Makan Jutaan Warga Afghanistan Dipangkas

Warga Afghanistan harus menghadapi kelaparan yang makin parah karena dana PBB untuk memberi jatah makan mereka tidak mencukupi.


Puluhan Perempuan Pengusaha Afghanistan Cari Peluang Pasar Asing

14 hari lalu

Perempuan Afghanistan meneriakkan slogan sebagai protes terhadap penutupan universitas bagi perempuan oleh Taliban di Kabul, Afghanistan, 22 Desember 2022. REUTERS/Stringer
Puluhan Perempuan Pengusaha Afghanistan Cari Peluang Pasar Asing

Perempuan Afghanistan kehilangan banyak peluang dalam kehidupan publik ketika Taliban mengambil alih pemerintahan.