TEMPO.CO, Jakarta - Jepang berencana memperpanjang status darurat untuk wilayah Tokyo dan sekitarnya setidaknya sampai pekan keempat September 2021. Langkah ini bagian dari upaya menghentikan penyebaran wabah virus corona.
Rencana perpanjangan status darurat Covid-19 ini, diwartakan oleh surat kabar Mainichi pada Sabtu, 4 September 2021.
Warga yang mengenakan masker berjalan di jalan di luar pasar Tsukiji, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Tokyo, Jepang, 24 Desember 2020. [REUTERS / Issei Kato / File Photo]
Sebelumnya pada akhir bulan lalu, Jepang sudah memperpanjang aturan pembatasan darurat Covid-19, yang berdampak pada hampir 80 persen populasi Negara Sakura tersebut. Pembatasan ruang gerak masyarakat tersebut, berlaku sampai 12 September 2021.
Akan tetapi, ada sejumlah kasus Covid-19, yang parah dan sistem kesehatan di Tokyo masih terseok-seok. Kondisi area di sekitar Tokyo pun belum memungkinkan dicabutnya larangan-larangan penghentian penyebaran Covid-19.
Mainichi dalam pemberitaannya menyebutkan Pemerintah Jepang rencananya memperpanjang status darurat Covid-19 untuk wilayah Tokyo dan prefektur Kanagawa, Saitama dan Chiba sampai dua pekan ke depan.
Dengan pemberlakuan status darurat Covid-19 ini, maka restoran – restoran di Jepang harus memperpendek jam operasional mereka dan tidak boleh menjual minuman beralkohol. Perusahaan-perusahaan di Jepang pun, diminta untuk lebih sering mengizinkan karyawan mereka bekerja dari rumah.
Dengan rencana perpanjangan status darurat nasional ini, maka dua hari libur nasional yang ada di September ini membuat masyarakat, yang biasa memanfaatkannya untuk libur, menjadi terbatas ruang – geraknya.
Baca juga: Dua Penumpang Kereta di Tokyo Disiram Air Keras, Pelaku Masih Buron
Sumber : Reuters