TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Joe Biden, pada hari Sabtu kemarin, memperingatkan bahwa kabar ISIS-K akan melancarkan serangan teror ke Kabul lagi kian santer. Berdasarkan informasi yang ia terima, serangan berpotensi terjadi dalam 24-36 jam ke depan yang berarti Minggu atau Senin pekan depan.
Peringatan tersebut menjadi yang kesekian dari Joe Biden sejak ISIS-K melakukan serangan bom bunuh di Bandara Hamid Karzai, Kabul, Kamis kemarin. Adapun Joe Biden sudah melancarkan balasan atas serangan tersebut dengan menembakkan rudal ke dua perencana serangan ISIS-K di Afghanistan.
Joe Biden memastikan bahwa pihaknya tidak akan berhenti memburu ISIS-K atas serangan teror yang mereka lakukan. Namun, ia meminta warga yang berada di bandara Kabul untuk ekstra hati-hati beberapa hari ke depan dan menjauh dari sana.
"Situasi di lapangan semakin berbahaya dan ancaman serangan teroris ke bandara tetap tinggi. Saya telah meminta komandan di lapangan untuk mengambil segala langkah yang diperlukan untuk melindungi warga," ujar Joe Biden, dikutip dari CNN, Minggu, 29 Agustus 2021.
Tangkapan layar evakuasi korban terluka ke rumah sakit setelah serangan bom bunuh diri di bandara Kabul, di Kabul, Afghanistan, 26 Agustus 2021. Bom bunuh diri yang didalangi kelompok ISIS-K menewaskan sedikitnya 60 warga sipil dan 13 tentara Amerika Serikat. REUTERS TV/1TV/Handout via REUTERS
Baca Juga:
Secara terpisah, pejabat Kementerian Pertahanan Amerika berharap serangan drone yang mereka lancarkan berdampak besar ke rencana ISIS-K. Walau kemampuan ISIS-K saat ini belum sepenuhnya diketahui, pejabat itu mengatakan hilangnya perencana dan fasilitator ISIS-K adalah kemenangan tersendiri.
"(Kematian perencana ISIS-K) adalah kabar bagus untuk warga Afghanistan serta personil Militer Amerika yang berada di bandara," ujarnya yang enggan disebutkan namanya.
Di samping mengantisipasi serangan baru ISIS, Pemerintah Amerika juga memulai persiapan mereka untuk meninggalkan bandara Kabul. Sebagaimana diketahui, Taliban selaku penguasa baru Afghanistan menetapkan proses evakuasi harus selesai tanggal 31 Agustus dan tak boleh ada tentara asing lagi sesudahnya.
Per berita ini ditulis, Amerika sudah mengungsikan kurang lebih 111.900 orang sejak 14 Agustus, hari di mana Taliban mengambil alih Afghanistan.
Menurut laporan CNN, sejumlah personil Militer Amerika sudah mulai dipulangkan pada Sabtu kemarin. Walau begitu, proses evakuasi akan tetap digenjot dua hari ke depan, diikuti dengan pengawasan potensi serangan ISIS-K.
Baca juga: Balas Teror Bom di Bandara Kabul, Serangan Drone AS Bunuh Perencana Teror ISIS-K
ISTMAN MP | CNN