TEMPO.CO, Jakarta - Komite Olimpiade Internasional pada Selasa, 3 Agustus 2021, mengutarakan sedang menunggu laporan dari Komite Nasional Olimpiade Belarusia dalam kasus atlet lari, Krystsina Tsimanouskaya. Insiden yang dialami Tsimanouskaya telah membuat geger Olimpiade Tokyo 2020.
Tsimanouskaya mendatangi kantor Kedutaan Besar Polandia di Ibu Kota Tokyo pada Senin, 1 Agustus 2021, dalam status sebagai pengungsi. Dia menolak perintah tim olahraganya di Olimpiade Tokyo yang ingin memulangkannya dari pertandingan Olimpiade. Warsaw sudah memberikan Tsimanouskaya visa kemanusiaan.
Sprinter Krystsina Tsimanouskaya. REUTERS
Juru bicara Komite Olimpiade Internasional Mark Adams mengatakan pihaknya sudah melakukan pembicaran dengan Tsimanouskaya sebanyak dua kali. Adams memastikan Tsimanouskaya sekarang sudah ada di tempat yang aman dan Komite Olimpiade Internasional masih menggali fakta-fakta untuk mengetahui semua fakta sebelum mengambil keputusan.
“Kami sedang menunggu dan telah meminta laporan dari Komite Nasional Olimpiade Belarusia hari ini. Kami ingin laporannya hari ini. Kami pun sudah melakukan investigasi resmi. Kami harus mengumpulkan fakta-fakta, kami ingin mendengar dari semua yang terlibat,” kata Adams
Apakah keputusan Komite Olimpiade Internasional akan diputuskan selama berlangsungnya Olimpiade Tokyo? Adams mengatakan sulit untuk memastikan berapa lama investigasi akan dilakukan.
Tsimanouskaya mengatakan dia telah dikeluarkan dari tim karena dia telah berbicara tentang apa yang dia gambarkan sebagai kelalaian pelatih mereka.
Dia mengeluh di Instagram bahwa dia masuk dalam lari estafet 4x400 m setelah beberapa anggota tim ternyata tidak memenuhi syarat untuk bersaing di Olimpiade Tokyo karena mereka tidak menjalani tes doping yang memadai.
"Dan pelatih menambahkan saya ke estafet tanpa sepengetahuan saya," kata Tsimanouskaya.
Tsimanouskaya adalah sprinter, 24 tahun, yang biasanya bertanding di nomor 100 meter dan 200 meter. Olimpiade Tokyo adalah ajang Olimpiade pertamanya
Baca juga: Top 3 Dunia: Atlet Belarusia Dapat Suaka, Singapura Izinkan Vaksin Sinovac
Sumber: Reuters